Kisah dua pasang manusia yang dipertemukan semesta dalam sebuah takdir bernama cinta. Eden Emmanuel Arlo dan Cierra Alistair Giselda, terpaut usia 2 tahun. Berawal dari ketidaksengajaan melihat Eden di pinggir jalan lalu berlanjut pada kisah percintaan keduanya. Jalan takdir akan mengerjar kisah cinta mereka, awal akan segera menjadi akhir.
Apakah akhir bahagia akan menjadi milik mereka?
୨୧ : Kisah ini adalah kisah nyata dari orang yang saya kenal, saya hanya menjadi perantara untuk menulis kisah mereka di aplikasi Wattpad. Maaf apabila ada kesamaan alur, nama tokoh dan lainnya. Semua gambar atau foto adalah hasil dari Pinterest, saya tidak mengklaim milik saya dan merupakan milik orang lain. Tapi semua editan adalah hasil dari saya sendiri.
୨୧ : Disclaimer, cerita mungkin akan banyak time skip, terdapat kata kasar tapi tidak banyak, lebih menggunakan bahasa formal dan sedikit non formal. Maaf apabila ada typo dan kesalahan dalam penempatan tanda baca, belum sepenuhnya sempurna seperti cerita kebanyakan. Tolong jangan mengcopy kalimat atau kata-kata dalam cerita ini, saya akan sangat sedih jika Anda melakukan perbuatan tidak baik itu.
Telegram @bermonologs sudah tidak digunakan, apabila menemukan seseorang dengan username tersebut di Telegram tentu itu bukan saya. Semua cerita yang bertuliskan "bermonologs on Telegram" bukan buatannya, username itu dahulu milik saya akan tetapi saya sudah melepasnya dan tolong jangan percaya apapun yang dia bicarakan.
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan