"Apa kamu ingat Biu? Kita pernah melakukan sebuah ritual di bawah sinar bulan purnama biru saat itu. Kamu pasti tahu, ramuan apa yang kamu minum saat itu. Aku tahu, hubungan ini tidak sepatutnya. Aku, Putra Mahkota. Lalu kau, cucu dari penyihir terhebat yang tinggal di hutan belantara, yang terusir dari pemukiman, karena fitnah. Namun kamu yang meminum bagianku, dan kita sudah terikat sejak lahir. Karena kutukan. Bukan sekedar kebetulan, namun kutukan, sudah tertulis dalam buku ramalan Theerapanyakun. Sejauh ini, tidak ada yang tahu cara menghilangkannya."
-Ralat. Wichapas, sang Putra Mahkota. Lalu ia seorang yang disebut perwujudan dari sang Dewi, atau anak dari sang Dewi, yang entah bagaimana menjadi cucu dari seorang penyihir terhebat pada masa itu. Yang membuat semua orang hanya tahu bahwa ia adalah keturunan penyihir. Bukan penyihir semata.
Putra Mahkota, Kekaisaran Theerapanyakun Biru, yang jatuh hati pada seorang perwujudan dari sang Dewi. Kutukan dari sang penyihir yang dendam dengan Kaisar. "Dia akan hidup bersama pasangan yang tak sepantasnya, dengan gelar yang ia miliki. Yang melanggar tata krama, dan menjatuhkan martabat Kekaisaran. Yang mana orang tersebut akan membawa malapetaka. Yang mana orang tersebut adalah garis keturunanku, yang paling kuat. Ribuan prajurit kalian bahkan tidak akan bisa melawannya jika hari itu terjadi."
Tak pernah menyangka, jika perhitungan sang penyihir telah keliru.
"Papa jelek."
Itu dia, balita itu lah alasan nya. Alasan sang predator duduk tenang, dan menikmati celotehan tak jelas bocah mungil di pangkuan nya.
"Perlu ku belikan kacamata, hm? Bahkan ketampanan ku bisa menghancurkan satu negara."
"Jelek!"
"Buta!"
"Jelek!"
"Buta!"
"Lebih tampan Kak Jendla, wlee..."
"Apa kau bilang!"
°°°°
Pembantaian keluarga konglomerat bermarga 'Lancester' menjadi hot news headline di portal berita online beberapa minggu terakhir.
'Mengerikan' itulah satu kata yang ada di dalam benak semua orang. Bagaimana tidak, seluruh anggota keluarga di temukan mati dalam keadaan tubuh terkoyak benda tajam.
Karena tragedi itu lah, hidup Arbie sang korban sekaligus putri tunggal keluarga 'Lancester' berubah 180°.Dengan takdir tuhan, jiwa nya yang berumur 17 tahun berpindah ke raga balita yang baru menginjak usia 3 tahun.