"Apa kamu ingat Biu? Kita pernah melakukan sebuah ritual di bawah sinar bulan purnama biru saat itu. Kamu pasti tahu, ramuan apa yang kamu minum saat itu. Aku tahu, hubungan ini tidak sepatutnya. Aku, Putra Mahkota. Lalu kau, cucu dari penyihir terhebat yang tinggal di hutan belantara, yang terusir dari pemukiman, karena fitnah. Namun kamu yang meminum bagianku, dan kita sudah terikat sejak lahir. Karena kutukan. Bukan sekedar kebetulan, namun kutukan, sudah tertulis dalam buku ramalan Theerapanyakun. Sejauh ini, tidak ada yang tahu cara menghilangkannya." -Ralat. Wichapas, sang Putra Mahkota. Lalu ia seorang yang disebut perwujudan dari sang Dewi, atau anak dari sang Dewi, yang entah bagaimana menjadi cucu dari seorang penyihir terhebat pada masa itu. Yang membuat semua orang hanya tahu bahwa ia adalah keturunan penyihir. Bukan penyihir semata. Putra Mahkota, Kekaisaran Theerapanyakun Biru, yang jatuh hati pada seorang perwujudan dari sang Dewi. Kutukan dari sang penyihir yang dendam dengan Kaisar. "Dia akan hidup bersama pasangan yang tak sepantasnya, dengan gelar yang ia miliki. Yang melanggar tata krama, dan menjatuhkan martabat Kekaisaran. Yang mana orang tersebut akan membawa malapetaka. Yang mana orang tersebut adalah garis keturunanku, yang paling kuat. Ribuan prajurit kalian bahkan tidak akan bisa melawannya jika hari itu terjadi." Tak pernah menyangka, jika perhitungan sang penyihir telah keliru.
7 parts