"Bagaimana jika ingatan itu kembali?" Ketakutan Merra datang lagi. Sebuah nama indah yang terdapat lautan luka didalamnya, Dia berusaha keluar untuk mengubah menjadi taman indah tuk dirinya.
Dikota kecil ia dilahirkan, Ia adalah anak yang tidak diinginkan oleh kedua orang tuanya. Lahir tak diinginkan, tumbuh tak dimengerti.
Status anak angkat menjadi label yang selalu menempel padanya. Hidupnya semakin kelam saat ia kehilangan beberapa hal terpentingnya. Kekerasan fisik serta verbal yang ia dapatkan menjadi sebuah bom dalam dirinya.
Diusia yang masih muda, bom dalam dirinya meledak. Merra tidak mampu berhadapan dengan pikirannya sendiri. Halusinasi dan delusi datang dikehidupannya. Ia memberanikan diri datang menemui psikiater. Mulai saat itu, ruang tiga kali tiga menjadi tempat nyaman dalam hidupnya.
Kenyataan pahit itu tidak diterima dikeluarga. Bahkan dimasyarakat masih tabu, hal itu membuat Merra semakin berat untuk bertahan dalam melanjutkan hidup. Tapi, sebab janji sudah terikat kepadanya. Ia harus kuat melewatinya. Apakah Merra bisa melalui semuanya?