Story cover for Hi! Andra by HumayAira14
Hi! Andra
  • WpView
    Reads 4,785
  • WpVote
    Votes 750
  • WpPart
    Parts 9
  • WpView
    Reads 4,785
  • WpVote
    Votes 750
  • WpPart
    Parts 9
Ongoing, First published Feb 16, 2023
Agatha menyukai Andra pada pandangan pertama.
Namun, sayangnya Andra bukanlah manusia yang mementingkan sebuah perasaan, baginya hidup hanyalah tentang bagaimana mencari uang banyak untuk bertahan hidup.

Agatha bertekad akan terus mengejar walaupun Andra akan berlari lebih cepat untuk menjauhinya.

"Pak Capehim!" panggil Agatha.

Andra mengernyit. "Pak Capehim?"

"Pak calon pengisi rahim, hehe."

"Stres!"
All Rights Reserved
Sign up to add Hi! Andra to your library and receive updates
or
#175teenromance
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Transmigrasi : a figure who wants to change the story. cover
Janji Sakral Gus Rony cover
Disakiti keluarga, diratukan suami CEO  cover
Back to Begin Again cover
Antagonis Figuran cover
Polos? Lah Pemain Nih Boss! cover
31.30 (Open Pre-order) cover
Prince of Sergeyevich cover
Dunia Antagonis cover
ALTEZZA [New Version] cover

Transmigrasi : a figure who wants to change the story.

34 parts Ongoing

Keiya tidak pernah menyangka hidupnya bisa berubah hanya karena membaca sebuah novel lusuh berjudul The Untouchable. Ia kesal bukan main pada sosok figuran bernama Jevanya pacar Kevin yang menyia-nyiakan lelaki itu, hingga membuat Kevin berakhir tragis mengejar Hazel, sang tokoh utama. Namun, setelah sebuah insiden aneh, Keiya terbangun di tubuh Jevanya. Bukan lagi sebagai pembaca, tapi bagian dari cerita. Sekarang, ia harus hidup sebagai tokoh figuran yang hanya muncul beberapa kali. Apalagi, di depan matanya berdiri Kevin tokoh antagonis favoritnya, yang di novel hanya berakhir dengan luka. Keiya tahu jalan cerita asli. Tapi... apakah ia bisa mengubah takdir Jevanya sekaligus menyelamatkan Kevin dari akhir yang menyakitkan? Atau justru kehadirannya akan membuat segalanya semakin rumit? Satu hal yang pasti Keiya sadari, bahwa Hidup di dunia novel jauh lebih sulit daripada sekadar membaca.