Kay adalah seorang gadis yang hidup dengan mengandalkan kekerasan dan kelicikan. Sejak kecil, dia yang terlahir sebagai anak kedua harus menjadi kuat dan bengis demi melindungi kakaknya, apapun yang terjadi.
Bukan karena Kay perempuan, kakak Kay adalah seorang perempuan juga. Bukan karena Kay anak pungut, karena dia merupakan jiplakan dari sang ibu.
Tapi karena sang kakak memiliki keterbatasan.
Len. Gadis yang baik hati, namun gagap berbicara dan lamban dalam hal berpikir.
Keadaannya ini ada sejak dia 6 tahun, dan entah mengapa semakin parah saat memasuki pubertas. Sejak SD, dia sudah dibully dan dikucilkan karena keadaannya itu. Meski dia sudah semakin membaik sejak memasuki SMA, dia masih saja dirundung oleh siswa-siswi yang melihatnya sebagai tempat pelampiasan amarah.
Sejauh yang mereka ingat, Kay telah menjadi sang pahlawan super, dan Len sebagai pemeran utama wanita yang selalu terlibat masalah. Len selalu didahulukan oleh Ibu dan Nenek yang membesarkan mereka berdua, dan Kay juga diharuskan untuk mengutamakan Len.
Kay tidak pernah protes akan perlakuan spesial yang selalu Len terima, karena Kay tau dia tidak boleh mengharapkan perhatian itu dengan keadaan mendekati kesempurnaannya itu.
Hanya saja, dia sering berharap, mereka tidak terlahir dengan kondisi kehidupan seperti itu.