Story cover for Kata Pelik untuk Lurik by Afifa_a21
Kata Pelik untuk Lurik
  • WpView
    Reads 44
  • WpVote
    Votes 8
  • WpPart
    Parts 10
  • WpView
    Reads 44
  • WpVote
    Votes 8
  • WpPart
    Parts 10
Ongoing, First published Feb 18, 2023
Aku tau, bahwasannya kata-kataku terbilang pelik. Namun akupun memiliki tujuan hidup seperti lurik. Seperti lurik yang bercorak menjalur dikain tenun. Tidak apa, jika kau tidak menerima pemikiranku. Aku tidak memintamu untuk memahami pikiranku.
All Rights Reserved
Sign up to add Kata Pelik untuk Lurik to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Cinta Berbalut Puisi by HarrySuharto
26 parts Complete Mature
Kisah ini hanya fiksi berdasarkan imajinasi sang penulis menceritakan tentang kisah cinta seorang anak SMA yang introvert dan tak memiliki keberanian untuk mengutarakan perasaannya terhadap sang pujaan hati , kisah ini bermula ketika ia mulai membuat puisi dan mempostingnya di sosial media, ia pun selalu mencurahkan isi hatinya dalam bentuk puisi dan kemudian memposting puisi buatannya, awalnya ia hanya berniat untuk memposting satu puisi namun diantara puluhan like di akun sosial medianya ternyata gadis yang ia sukai membaca puisi tersebut , akhirnya ia memutuskan untuk setidaknya memposting satu puisi setiap minggu, ia berharap suatu saat sang gadis menyadari pesan dari nya. Nothing Bintang lima di titik koordinatnya Saling terpisah jauh jarak mereka Tiada keinginan akan itu semua Namun itulah sejatinya hidup tercipta Demi keindahan kasih dan saling menjaga Ikutilah arah mata angin tuk temui mereka Dan banyak usaha kau butuh mencapainya Sebab mereka tidaklah diam menunggu disana Mereka juga berjalan menikmati masanya Kapankah mereka bisa bertemu di suatu beranda Mungkin juga itu takkan pernah bisa Entahlah, siapa yang kan beri petunjuknya Bulan pun takkan berikan jawabannya Hanya diam dan terus memperhatikan kita Sejauh perjalanan yang penuh luka Apa sebenarnya kisah yang kau bawa? Sekuat tenaga kau berkorban dan berusaha Maukah kau tunjukkan sebuah rahasia? Silih berganti antara bulan dan surya Hanya semakin memperbesar lubang di dada Sanggupkah hati dan jiwa menahannya? Kini waktumu telah di ujung senja Kau hela nafas seolah lega Apakah itu kan tetap jadi rahasia? Bahkan kau tetap kukuh menyimpannya Meski terhina dimata mereka Ataukah itu sudah bukan lagi rahasia? Semua bertanya ada apa? Semua ingin tahu mengapa? Bagaimana kan kau sikapi itu semua? Semua pun terkesima pada akhirnya Sebab jawab mu "TAK ADA APA APA".
AKSARA by moncheriserenaluz
15 parts Ongoing Mature
Mereka bilang dunia ini luas, tapi apakah ada tempat di mana luka tidak akan mengikuti? Ke mana pun langkah diayunkan, rasa sakit selalu menemukan cara untuk menyusup, menjelma dalam bayangan, dalam udara yang tak terlihat, dalam kenangan yang tak pernah mati. Setiap hari adalah pertempuran-berkelahi dengan waktu, dengan ego, dengan perasaan yang tak pernah bisa benar-benar diredam. "Do you think wounds will ever stop bleeding?" "If you're the one holding me, then maybe... maybe they will." Dan entah bagaimana, tanpa disadari, dingin yang selama ini merayapi tubuh mulai luluh. Keheningan yang dulu terasa menyesakkan kini berubah menjadi kehangatan yang berbisik di sela-sela napas. Luka yang dulu menyiksa perlahan memudar di bawah sentuhan yang tak diminta, tapi selalu ada. "You scare me." "Why?" "Because for the first time, I don't know how to live without someone." Mungkin benar, dunia terlalu luas untuk tidak menemukan luka. Tapi mungkin juga, dunia terlalu luas untuk tidak menemukan seseorang yang, meski tidak bisa menghapus luka sepenuhnya, tetap memilih untuk tinggal. Untuk menggenggam tangan yang gemetar. Untuk memeluk hati yang hancur. Untuk mencintai, meski tahu bahwa cinta selalu datang bersama kemungkinan kehilangan. © 2024, Mon Chèri sereñaluz All Rights Reserved. ⚠️ Warning: This story is strictly 18+. It contains explicit language, adult scenes, that may not be suitable for all readers. Please read with discretion.
Perjalanan Cintaku...  by winaelvariany
6 parts Ongoing
Lika liku perjalanan hidup memang tidak ada yang tau, dan setiap perjalanan pasti kita menemukan jenis orang yang berbeda-beda. Seseorang hadir di kehidupan kita, ada yang singgah menjadi pelajaran hidup dan ada yang singgah lalu menetap, lalu di katakan itu lah teman hidup. Siapa yang tau, akan seperti apa, siapa dan bagaimana pasangan hidup kita. Itu semua sudah di atur oleh Tuhan yang Maha kuasa. Tidak ada manusia yang tak pernah berharap lalu dipatahkan oleh harapannya karna iya lupa bahwa sebaik-baiknya tempat berharap itu hanya kepada tuhan. Berdoa lah dan berharap lah kepada Tuhan jika tidak ingin merasakan sakitnya kekecewaan. ya... aku pernah merasakan itu, kebahagiaan yang hanya sementara. ketika itu aku saat bahagia dengan hadirnya seseorang yang membuat hari ku lebih berwarna. sampai-sampai aku lupa bahwa kebahagiaan didunia ini tidak ada yang abadi. dan pada akhirnya datang lah kekecewaan itu kepadaku , yang membuat hari ku seketika berubah menjadi keterpurukan. ya... aku sadar itu salah ku karna terlalu bergantung dan menaruh harapan yang sangat besar kepada manusia. seperti sebuah tamparan yang tak ada obat nya saat itu. sakit? ya... sakit sekali. dari situlah aq mulai di sadarkan bahwa berharap kepada manusia itu hanyalah awal dari kekecewaan . libatkan lah Tuhan mu dalam hal apa pun maka kamu tidak akan di kecewakan. hingga beberapa bulan aku mulai bangkit dan memulai kisah baru dengan lebih berhati-hati dalam menaruh hati. Kisah ini adalah pengalaman hidup ku yang ingin aku bagikan lewat tulisan ku agar semua orang dapat mengambil pelajaran dari perjalanan hidup ku.
You may also like
Slide 1 of 9
Dibalik Diam. cover
Almost. cover
You're My Heartstrings [SUDAH TERBIT) cover
JIWA cover
Cinta Berbalut Puisi cover
AKSARA cover
ALBARA - (Jatuh Cinta Itu Lucu)   cover
Perjalanan Cintaku...  cover
Fade into the Moonlight [Selesai] cover

Dibalik Diam.

138 parts Ongoing

Kata-kata yang tak mampu terucap langsung, Gemuruh yang bergejolak di dalam hati, Lukisan rasa yang tak mungkin tergambarkan, Hasrat yang meronta-ronta ingin di lepaskan, Luka jiwa yang tak mungkin tersampaikan, Lewat coretan PENA ku suarakan, semoga sampai pada sang Pujaan.