"Arta!" Arta yang merasa namanya di panggil pun langsung menolehkan kepalanya kearah gadis cantik yang berdiri disampingnya. "Kenapa, hm?" "Kalau Tuhan cuma ada satu, kenapa cinta beda keyakinan gak bisa bersatu?" tanya Nayla lirih. Arta tersenyum tipis lalu tangannya terulur untuk mengelus pipi Nayla dengan lembut. "Terkadang Tuhan menguji manusia dengan cinta beda agama, hanya untuk memastikan apakah manusia lebih mencintai penciptanya atau ciptaannya"