*TW* Violent, Abuse, Self Harm, Manipulation, Sexual Assault, Suicide, Rape, Swearing, Trauma, Death, & More
=====
Karena hutang yang menumpuk dari mendiang ayahnya dan demi kehidupan ibu dan adik perempuannya, ia rela menjadi mainan dari seorang mafia gila. 2 tahun yang telah ia lewati bagai neraka baginya, satu-satunya harapan ia untuk terus hidup adalah keluarganya.
Berpikir bahwa ibu dan adiknya selamat dan menjalani hidup dengan baik dan bahagia, hanya menemukan bahwa selama ini semua penderitaannya lain tidak lain disebabkan oleh ibunya sendiri. Ia yang selama ini menyalahkan mendiang ayahnya karena meninggalkan banyak hutang pada mereka, tetapi pada kenyataannya bahwa ibunya memanfaatkan dirinya untuk kehidupannya sendiri.
Hidupnya sudah hancur. Ia sudah berada dalam genggaman pria mafia yang berbahaya.
Menatap tubuh dingin ibu dan adik perempuannya, lalu pada tangannya yang berlumurah darah dengan pistol di tangan kanannya, "... Lalu apa?" Hanya ada kekosongan. Ia mengarahkan pistol langsung ke kepalanya.
Ketika ia kembali membuka matanya hanya menemukan bahwa ia kembali 5 tahun sebelum kematiannya.
Arstella terbangun di tubuh seorang pelayan di dunia asing yang penuh aturan dan kasta yang tak ia pahami. Setelah dipecat karena kebodohan yang tak disengaja, ia menemukan secarik poster.
Kerajaan Eldoria tengah mencari pelayan untuk dua pangeran. Pangeran Leo, sang pewaris berambut emas yang dicintai rakyat, dan Pangeran Theodore, sang anak berambut hitam yang dibenci istana karena dianggap membawa kutukan. Tanpa pilihan, Arstella melamar pekerjaan itu dan tanpa sadar melangkah ke dalam istana yang tak hanya penuh kemegahan, tapi juga rahasia kelam.
"Dewa aku hanya ingin hidup tenang... aku hanya ingin bekerja," bisik Arstella lirih, seolah sedang memohon pada langit yang bahkan tak menjawab. Namun, jawabannya datang dari bayangan. Suara Theodore terdengar rendah dan berbahaya.
"Sayangnya, kau bekerja pada iblis, Stella."
Ia melangkah mendekat, matanya gelap tak menyisakan belas kasih. "Dan dewa tak punya kuasa atas sesuatu yang sudah menjadi milikku."