Jam bulat berukuran besar yang berada di tengah-tengah ruangan kembali berdenting.
Mr. Goh berteriak dari panggung ,"15 minutes agaaainnn..."
Oh tidak...tidak...pie-ku belum jadi.
"Gi...what are you doing?quickly..."bisik Genta yang mengembalikan kesadaranku.
Kulirik Genta, salah satu peserta lomba memasak yang juga berasal dari Indonesia. Ia membalas tatapanku lalu nyengir lebar.
"Stop crying,you're just wasting time."desisnya kemudian
Aku kembali manyun lalu berusaha mengejar ketinggalan. Buru-buru kuangkat loyang pie dari Oven yang baru saja berbunyi.
Srettt... brakkk... Mataku melotot, mulutku menganga lebar.
"Oh, kill me now ..." desisku begitu sadar pie-ku sudah berantakan dilantai.
Aku menggigit bibirku, menahan isak tangis keluar dari mulutku. Oh, sial...air mata sialan ini tidak mau bekerja sama denganku.
Aku menjatuhkan diriku kelantai lalu menangis.
Mr. Goh kembali berteriak ,"5 minutes again guys."
Aku melirik takut ke arah Mr. Goh, pria itu sama sekali tidak mengubris tatapan memohonku. Aku menatap sekelilingku yang sibuk dengan masakannya sendiri.
"Berhenti menangis,nona cengeng ... berkreasi dengan sisa pie yang tidak jatuh ini dan sajikan semanis mungkin." tiba-tiba Genta sudah disampingku.
Cowok itu bahkan menepuk kepalaku beberapa kali hingga tangisku terhenti.
"Thanks...you are my hero,"bisikku
Genta cuma nyengir lalu kembali ke posisinya.
*****