BLOOMING [END]
  • Reads 25,031
  • Votes 1,776
  • Parts 54
  • Reads 25,031
  • Votes 1,776
  • Parts 54
Ongoing, First published Feb 21, 2023
4 new parts
"For the ones who still believe in a magic part of growing up, you were made to bloom."

Bagi Gea tinggal sendirian di Bandung bukanlah hal sulit, lagi pula hidupnya memang sudah berantakan sejak hari dimana peti mati sang ibunda menyatu dengan bumi. Baru ia menata kembali potongan hatinya, sebuah fakta tentang kesalahan ayahnya yang membawa jiwa tidak berdosa lain hadir ke bumi seolah kembali menariknya dalam kubangan lumpur. Ironisnya, dia menipu semua orang dengan bertingkah bahwa semua bukan apa-apa baginya ketika kenyataannya duka tidak berujung itu selalu menghantuinya. Tersenyum dan menebar kebahagiaan adalah caranya berkamuflase untuk bertahan hidup.

Sayangnya, Areksa terlalu pandai dalam menilai seseorang. Bukannya berhenti dan memilih mundur kala temannya lebih dulu mengincar Gea sebagai target permainannya, Areksa terus maju memperjuangkan gadis itu. Alasannya hanya satu, Areksa terlanjur melihatnya tersenyum dan menangis dalam satu waktu bersamaan. Kata orang, dia hanya ingin menjadi sosok pahlawan bagi Gea. Tapi bagaimana jika sejak awal bukan itu tujuan Areksa?

 This book is for you, tentang sebuah perjalanan cinta, arti penting keluarga, dan hangatnya sebuah simpul persahabatan.

started: 24 April, 2024
finished: 08 February, 2025
copyright©: flourvelvet
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add BLOOMING [END] to your library and receive updates
or
#31teenlit
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Backstreet: Life After Breaking Up cover
Law Of Arshaka cover
I'm the Protagonist cover
Belamour cover
Mirip | GYUSHUA | cover
Om Rony cover
Through the Lens [END] cover
Well Planned cover
Under Nasa's Spell cover
Accismus (VERSI REVISI) cover

Backstreet: Life After Breaking Up

9 parts Ongoing

"Let's break up, Mas." Kepalanya yang tadinya menunduk, kini menatap lurus ke arahku dengan kedua bola mata yang berkaca-kaca. Entah sedang menahan tangis atau menelan rasa penyesalan. "Mungkin Mas emang nggak selingkuh," aku menjeda kalimatku sebentar. "Atau lebih tepatnya belum sempat selingkuh karena terlanjur ketahuan." Dia berusaha untuk menyanggah argumen yang aku berikan, tetapi urung melakukannya karena aku mengangkat tanganku untuk memintanya berhenti. "Tapi sayangnya keduanya gak ada bedanya, Mas." Mati-matian aku menahan air mata yang ingin keluar, tidak sudi untuk menunjukkan kesedihanku pada laki-laki yang terlampau baik ini. "Entah Mas melakukannya atas dasar kebaikan sesama manusia atau perasaan lain yang belum selesai, aku tetap tidak akan mentolerirnya." "Just because you love me, doesn't mean I feel loved by you." "Just because you want to be a good person, doesn't mean you can treat everyone the same." Aku mengambil napas dalam dan menghembuskannya perlahan. "Karena dalam prinsipku ada batas yang jelas antara pacar dan mantan pacar atau teman."