"Kemana kita pergi saat kita mati?" Aku tidak mengharapkan jawaban, tentu. Tapi kakakku, Jove, membisikkan jawaban tanpa ragu-ragu. "Ketiadaan." Saat itu Jove menjawabku berdasarkan logika. Aku jadi ingin tahu, bagaimana jawabannya sekarang seandainya aku menanyakannya lagi? **** Ketika Kematian tak dapat menjangkau manusia, muncul Tanda di tubuh mereka sebagai token bahwa waktu mereka di dunia telah berakhir. Sanggupkah manusia saling membinasakan untuk menjaga keseimbangan dunia?