Kenangan itu kembali mengukir di pikiran Harsa. Dirinya sama sekali tak ingin jika ingatan itu kembali karena hal itu hanya dapat merusak semuanya. Semua rangkaian alur yang sudah di siapkannya. Harsa benci itu. "Harsa. Jangan tinggalin gue." permohonan itu, Harsa ingat. Sangat. Dirinya kembali memukul kepalanya. "NAZEL ANJING! PERGI DARI PIKIRAN GUA, LO SAT!" tangisan dan suara amarah membludak bagai orang yang tak mempunyai jiwa. Suara tangis kini makin terdengar jelas, jika dapat berandai. Andai saja Harsa tidak bertemu dengan sesosok Nazel dihidupnya. Dan, Harsa tidak menemukan foto pada saat dirinya sibuk dengan cinta. Cinta itu memuakkan, begitu kalau kata Harsa. ** "Harsa. Cinta itu indah, apalagi kalo cintanya sama Lo." Nazel bergurau lalu terkekeh kecil. "Gue ga suka bahas soal percintaan, karena menurut gue semua hal yang berbau cinta itu sampah." ucapannya mampu membuat Nazel terdiam sepersekian detik lamanya. "Ngga boleh gitu, Harsa. Lo juga bakalan ngerasain apa itu cinta." nasihat Nazel yang sama sekali tak digubris oleh Harsa. Harsa tak punya waktu jika dirinya hanya sibuk dengan urusan cinta. Senja kala itu sangat indah, Nazel memandangi sembari duduk di kursi bersama Harsa, teman senasibnya. Ketika mereka melihat indahnya senja, ada dua pendapat yaitu, Nazel yang ingat akan sosok kekasih yang sangat amat ia cintai dan Harsa yang ingat akan semua dukanya serta lukanya. Kursi taman sangat terasa sepi seperti tak ada yang bisa dipuaskan. Maka dari itu, Harsa berniat untuk pergi sebentar mencari es krim untuk dirinya dan teman seperjuangannya itu. Ia sibuk memilah rasa es krim yang enak untuk di santap, dan terpilih lah rasa pilihannya, yaitu rasa Matcha dan Oreo. Mau tau bagaimana alurnya? yuk, langsung cuss baca dan tambahkan ke perpustakaan kalian! Original by: Ave
3 parts