Past Recording [48] | End
  • Reads 2,100
  • Votes 165
  • Parts 13
  • Reads 2,100
  • Votes 165
  • Parts 13
Complete, First published Feb 25, 2023
Follow me and find me. 


Adalah kalimat terkutuk yang membuatku menyesal karena telah mengikutinya. Tidak dikatakan oleh seseorang, namun berasal dari secarik kertas kotor yang tak sengaja kuinjak. Kertas itu terus terinjak olehku meski aku sudah berkali-kali membuangnya. Hingga pada akhirnya, aku menyerah dan terjebak ke dalam zona merah yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya.
Semuanya berselimutkan cairan merah kental yang kuyakini berasal dari nadi manusia. Sialnya, aku pun turun andil disana tanpa bisa kuhindari. Satu-satunya cara untuk mengentikannya hanyalah... aku harus menemukannya. Rekaman masa lalunya. 

___________________





Disclaimer: Cerita ini bukan novel terjemahan, melainkan cerita original yg dibuat olehku sendiri. Jika terdapat bentuk kesamaan seperti kejadian maupun nama tokoh, percayalah itu hanya sebuah kebetulan serta perbuatan yg tidak disengaja sama sekali. Itu murni sebatas ketidak tahuanku. Karena tidak semua film dan novel ataupun komik pernah aku baca. Jadi mohon pengertian dan kebijaksanaannya. Terimakasih. Selamat membaca. 








Mulai dibuat 3 Maret 2023
Copyright© ReevenAR All Right Reserved 2023




DILARANG MENYALIN, MENJIPLAK, ATAU MENGEMBANGKAN ISI CERITA TANPA IZIN.
All Rights Reserved
Sign up to add Past Recording [48] | End to your library and receive updates
or
#250seram
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dipta and 3 Idiots cover
Raised by a Murderer 「Diasuh Oleh Seorang PEMBUNUH」 cover
MY HAPPINESS (END) cover
404! Not Found cover
The Antagonist ✅ cover
CEO Versus Dokter (Republish)  cover
The Billionaire Prison cover
INDESTRUCTIBLE cover
Tak Bisa Memilih (GreVeNal) cover
Ashilla [TERBIT] ✓ cover

Dipta and 3 Idiots

12 parts Ongoing

Kesalahan terbesar adalah bermain-main dengan jual beli, iseng Dipta dan ketiga temennya menjual diri ke sekelompok Tuan putri dari anak para Tuan-Tuan kolongmerat justru membawa mereka pada kesalahan terbesar. Nyawa mereka sebagai taruhan, persembahan darah, raga dan jiwa harus digadaikan untuk pemujaan. Hanya ada dua pilihan, menjadi budak atau mati demi menyelamatkan diri. Lalu apa yang akan Dipta dan ketiga temannya pilih? Baca selengkapnya =>