DIE FOR YOU
  • Reads 78,013
  • Votes 6,301
  • Parts 36
  • Reads 78,013
  • Votes 6,301
  • Parts 36
Ongoing, First published Feb 26, 2023
Mature
Berawal hanya sebuah kebencian menjadi sebuah perasaan yang tidak bisa di gambarkan oleh kata-kata puitis atau ungkapan. Perkembangan perasaan yang kecil menjadi besar.

Warning !!!
- Ada konten 18+ ®
- Cuma fiksi
- Harap bijak memilih bacaan 
- Tidak ada sangkut paut dengan kehidupan idol 
- Tidak disarankan untuk mengikuti setiap adegan karakter cerita 
- Hard word

26/04/2024 🥇 #jinjoo
22/06/2024 🥇 #winrina
28/06/2024 🥇 #ryuji
29/06/2024 🥇 #Jiminjeong
All Rights Reserved
Sign up to add DIE FOR YOU to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Kesayangan Bunda cover
Kisah Tak Sempurna cover
oneshoot twoshoot Bp  (Treasure) 🔞 cover
BABY CHANIE cover
The Best Of Miracle cover
After Graduation cover
Selena (Wanita Panggilan) cover
brother ; drarry cover
Rafa [End💗] cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.