Mentari Bukan Untuk Bumi

Grian adalah seorang lelaki yang bagai mentari di mata Gea. Tampak paling bersinar dan menyilaukan di antara teman-temannya. Wajahnya selalu ceria dan bahagia seolah sedang menutupi luka.

Hingga Gea menemukan fakta yang sekaligus menjadi alasan untuknya harus dekat dengan Grian yaitu ia benci agama. Gea ingin mengubah persepsi Grian tentang Islam. Menghilangkan kebencian dan kesepian yang ternyata selama ini Grian pendam.

Namun, bagaimanapun bumi tak pantas dekat dengan mentari. Itu sebabnya Gea harus menjaga jarak. Terlalu dekat bisa membuat Gea lupa segalanya. Bahkan Gea lupa semuanya milik Allah yang suatu saat akan diminta.

Akankah Gea bisa menjaga jarak aman agar hatinya tak berbenturan dengan hati milik Grian?
Dan bisakah Gea menerima takdir hidupnya yang begitu memilukan?

***
"Menjauh untuk menjaga, itulah konsep bumi dan mentari. Tetap menjaga jarak aman agar tidak saling berbenturan tapi suatu saat pasti akan Allah satukan. Dan ketika itu tiba, semua orang baru sadar bahwa kiamat itu ada,"

"Tapi konsep tadi juga bisa dipakai untuk mereka yang sedang jatuh cinta tidak pada waktunya." Gea mencubit gemas pipi Kinan. Adiknya yang baru-baru ini ingin pacaran.