Story cover for Lost and Found by amaaurora
Lost and Found
  • WpView
    Reads 247
  • WpVote
    Votes 44
  • WpPart
    Parts 4
  • WpView
    Reads 247
  • WpVote
    Votes 44
  • WpPart
    Parts 4
Ongoing, First published Mar 02, 2023
Mature
Demi mendapatkan izin kakeknya untuk mengikuti Equestrian Grand Prix League, Biera mengiyakan persyaratan tentang pernikahan. Hanya ada waktu 3 bulan yang tersisa, dalam waktu singkat itu, Biera harus memastikan seorang pria bersedia untuk menjadi calon suaminya. Begitulah pada akhirnya dia harus bersepakat dengan Arthala Jeviano, pria dengan segudang rahasia dan kepintaran yang memenuhi kepalanya.

Namun, siapa yang tau bahwa persyaratan kakeknya menjadi awal mula sebuah kekacauan. Pernikahan yang awalnya hanya permainan yang menyenangkan, ternyata mampu membuat Jevian meruntuhkan segala pertahanannya. Pernikahan yang awalnya harapan menuju kebebasan, ternyata malah merenggut semuanya dari Biera. 

Mereka tersesat, antara kehilangan dan ditemukan oleh dua luka yang menyesakkan.

P.s: This is just a fiction; names, characters, businesses, place of events, locals and incidents are not related to real life.

 © 2025 written by Amaaurora
All Rights Reserved
Sign up to add Lost and Found to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Nial Magenta cover
HUSBANDS ✔️ cover
Brooklyn cover
Enemies to Lovers [Ollie Bearman x Liz AU] cover
WEDDING VOWS cover
Panic Girl Van Java (Sudah Terbit) cover
Piercing Moon cover
Date Me Anyway cover
Paranormal Game cover
Seduce The Goodboy [END] cover

Nial Magenta

24 parts Ongoing

"Satu hari nanti, kamu akan melihat tidak ada aku di dunia ini." Saat itu, aku tidak paham apa maksudnya. Saat itu, kali pertama aku melihat mata abunya yang berkilau bagai mutiara, aku tidak percaya dia nyata. Dia, seorang Myria. Laki-laki setengah duyung, makhluk laut yang indah sekaligus menakutkan. Aku masih ingat bagaimana ekor perak panjang miliknya bercahaya di bawah cahaya bulan malam pertemuan kami di tepi pantai. Juga bagaimana tatapan tajamnya menusuk dan mengatakan satu kalimat untuk membuka pertemuan kami: "Aku akan membunuhmu."