TAK SENGAJA CINTA

Pertemuan yang berujung dengan perdebatan-perdebatan kecil menghasilkan benih-benih cinta yang tak di sadari oleh kedua insan. Mereka tak sadar bahwa mereka sedang terjebak dalam perasaan berkecamuk dalam diri mereka masing-masing. Sehingga setiap perjumpaan membuat mereka bertengkar dan seolah-olah setiap pertemuan mereka adalah hal yang sangat merugikan diri mereka masing-masing.

" ya Tuhan Reyhan, bisa sekali saja wajahmu itu tidak muncul ? aku muak setiap kali melihat mu, ada aja masalah yang timbul. Sialan emang kau yah"

" Lah, kau pikir aku juga gak muak setiap jumpa dengan mu, bahkan mungkin sekarang aku yang lebih sial karena lagi-lagi bertemu denganmu yang cerewet itu. Merlyn " balas Reyhan tak kalah kesal.

" semoga saja kau menemukan perempuan yang sangat sabar menghadapi sifat bocahmu itu" balas Merlyn mengibaskan rambutnya dan berlalu pergi meninggalkan Reyhan. Tak mau kalah Reyhan yang juga sudah terpalang emosi mengejar Merlyn

" heh, apa kau bilang ? mata mana mata (sambil mengibaskan tangannya ke wajah Merlyn) seharusnya aku yang berucap seperti itu. kau lihat sendiri bahkan bukan aku yang mengejar perempuan-perempuan manja sepertimu tapi merekalah yang selalu datang dan bergelantungan seperti monyet, persis denganmu yang selalu saja bergelantungan dengan Jonathan, "

" yah, semoga saja Jonathan cepat sadar bahwa perempuan yang di puja-pujanya di depan semua orang ini hanyalah beban yang begitu cerewet." Langkah Merlyn terhenti dan membuat wajahnya yang semula hanya menampilkan rauh kesal menjadi berubah kemerahan yang tandanya emosinya akan segera meledak karena ucapan Reyhan. Tetapi sadar bahwa ini bukanlah tempat yang tepat untuk mencaci maki pria di depannya ini maka dia hanya menatap tajam saja Reyhan dan kembali melangkah pergi meninggalkan Pria itu.