Story cover for My Dreams  by nathanielzergio
My Dreams
  • WpView
    Reads 257
  • WpVote
    Votes 22
  • WpPart
    Parts 12
  • WpView
    Reads 257
  • WpVote
    Votes 22
  • WpPart
    Parts 12
Ongoing, First published Mar 03, 2023
Bagaimana perasaan mu ketika apa yang kamu inginkan menjadi kenyataan? 
Bahkan menginginkan mempunyai kelebihan seperti bisa meramalkan masa depan lewat mimpi?

"Apa apaan ini!? Sebuah drama besar lagi?! Ah ayolah aku sudah sudah muak" 

"Mau bagaimanapun kau harus menanggung semuanya seperti biasanya"

"Tidak bisakah keinginan ku ini dicabut?" 


#####

Cerita ini berbahasa campuran dan nonformal, beberapa cerita diambil kisah nyata, tolong ambil kesan baik dan jangan tiru hal yg buruk dalam ceritanya

Thank u, happy reading guys✨
hati hati, banyak typo ಡ⁠ ͜⁠ ⁠ʖ⁠ ⁠ಡ
All Rights Reserved
Sign up to add My Dreams to your library and receive updates
or
#21really
Content Guidelines
You may also like
Five wishes! [SM Family] by Rayneelee_
22 parts Ongoing
Bercerita tentang hubungan persaudaraan yang terjalin begitu erat dan saling menyayangi meskipun masih sering terjadi pertengkaran dan perdebatan untuk hal kecil sekalipun. Kelima orang ini tentu memiliki perangai dan budi pekerti yang berbeda, terbukti Ayah dan Bunda sering mengatakan bahwa sifat dan sikap mereka sangat bertolak belakang meskipun ada satu yang sama. Tentang segala harapan dan cita-cita, mereka pekerja keras dan selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk mencapai impian yang mereka punya. Telebih ayah dan bunda selalu mengatakan bahwa siapa yang bersungguh-sungguh maka akan mendapatkan ap[a yang ia inginkan, tak ada yang instans semua harus melalui prosesnya masing-masing. "Itu sudah pada bangun atau belum...? nak, bangun semuanya, udah di tungguin sama Ayah buat sarapan! Rendi itu tolong adeknya dibangunkan dulu ya"- Bunda Winata "ayah tunggu sepuluh menit lagi, kalau belum pada ngumpul uang jajan hari ini Ayah potong setengah" - Ayah Cahyadi "Adek susah banget di suruh bangun Bun, disiram halal nggak nih? kalau halal abang langsung gas" - Abang Rendi "Ayah bentar lagi yaa, tanggung banget mimpinya ini huhuhu ketemu Jaemin Nct lho aku" - Mbak Niki " Abang Rendi jail banget sih! Anduk aku dibuang" Adek Jinan "Nggak mau!!! ayah jangan potong duit aku" - Adek Rayyan "Masih dingin lho ayah, ntar adek pilek kek gimana? ayah mau dimarahi Bunda?" - Adek Dewa Itu hanya garis besar kehidupan mereka, sisanya masih banyak lagi drama yang mereka miliki.
You may also like
Slide 1 of 10
Air Mata Di Pintu November (TERBIT) ✓ cover
Let Me Love You cover
Are You.... cover
INNER  cover
Five wishes! [SM Family] cover
Memories in Moon cover
aku hanya beban [so fullsun] cover
Noda dalam Cinta cover
Sefrekuensi {ON GOING} cover
GRIZLEN {On Going} cover

Air Mata Di Pintu November (TERBIT) ✓

15 parts Complete

Novel bisa dibeli di Shopee Jaehana_Store BAGIAN KEDUA SAPTA HARSA VERSI NOVEL || KLANDESTIN UNIVERSE "Kenapa lo jahat sama gue! Kenapa kemarin lo pergi? Kenapa? Kenapa lo ninggalin gue? Kenapa lo tega, Jen?" Haikal tak bisa lagi menahan kesedihan yang telah menumpuk di dalam dirinya. Jendral hanya tertawa kecil. "Lo ngomong apasih, Kal? Gue nggak pergi ke mana-mana, kita kan selalu sama-sama. Gue mana pernah ninggalin lo. Ayo ikut, gabung sama yang lain." Ia menarik tangan Haikal, mengajaknya berlari menuju sisi lain dari air mancur itu. Di sana, semua anggota Klandestin berkumpul. Beberapa duduk di atas ayunan yang berderit pelan, ayunan tersebut dihiasi dengan lampu-lampu kecil yang mengelilinginya. "Bang Haikal! Kenapa telat? Kita nungguin loh!" seru Cakra. "Kal, sini, ada mainan yang cocok buat lo," tambah Reihan. Namun, Haikal menggeleng. Ia justru menggenggam erat tangan Jendral di sampingnya. "Kenapa, Mbul? Main sana," Jendral menatapnya dengan heran. Haikal menggeleng lagi, kali ini dengan lebih kuat. "Gue takut," bisiknya, suaranya hampir tak terdengar. "Takut?" Jendral tertawa, seolah-olah hal itu adalah lelucon. "Seorang Haikal takut?" Haikal mengangguk, menahan diri untuk tidak menangis. "Gue takut kalo genggaman tangan gue lepas, lo bakalan pergi."