Menjadi yang paling berbeda dari yang pernah ada adalah istimewa. Sebab dipertemuan selanjutnya, seluruh isi alam semesta tidak akan pernah sama.
"Setelah nanti kamu pergi, sumpahku pada semesta adalah meninggalkan semua isi kamera, kanvas dan pena ku, selamanya."
"Kal, aku tidak menjamin selamanya bersamamu sebab perpisahan, tidak pernah lekang oleh waktu."
"Kalau begitu, beri aku jaminan untuk bersamamu, karena pertemuan selalu mempunyai alasan melakukan sesuatu."
Niskala menunduk, meremas kamera milik Kala yang sedang ia genggam dengan kedua tangannya.
"Ketika masa berputar, jangka yang ingin terus ku dekap adalah kamu. Waktu tidak memiliki hak untuk menjeda aku dan kamu melakukan segala sesuatu, La."
"Di hidup ini, tidak ada yang bisa kamu taklukan sesukamu, Kal."
"Maka dari itu, aku ingin menjadi seniman yang akan membuat segala sesuatu menjadi abadi sesuka hatiku," Kala memandang langit dari atas salah satu gedung tinggi di Jakarta.
Sebab katanya, Jakarta adalah kota kasih sayang.
Mulanya, maksud Miura Nara menerima pernyataan cinta berondong tengil yang terus mengganggunya, adalah untuk membuatnya kapok. Dia sudah menyiapkan 1001 tingkah menyebalkan yang akan ditunjukkan selama masa uji coba berpacaran. Dengan begitu, berondong menyebalkan berstatus pacar magang itu memilih pergi meninggalkannya.
Sialnya, ini tidak semudah yang Miura kira. Terlebih saat dia harus tinggal satu atap bersama pacar berondongnya dengan hormon belum stabil alias sangean.
Miura Nara dalam masalah baru yang lebih besar dari sekadar Askara Tarachandra Manggala.