"Apa kau berjanji akan terus menungguku, Nona?" Ini tentangnya, Tuan yang menampar Puan pada asmaralokanya yang pertama. Mengikat Puan bersama rantai akibat janji yang terikrar pada riak hujan yang turun. Membelenggu bagai larutan karbon monoksida yang sedikit demi sedikit membunuhnya. "Mengapa kau tak mau menggenggam tanganku, Nona?" Dan ini juga tentangnya, Tuan dengan kilau yang memilukan. Terjebak bersama rayuan Puan yang menyakiti. Asmaraloka kedua, yang membuat Puan bimbang akan daksa yang telah terukir. Satu hal, yang tiada Puan lupa. Mereka, terlahir pada bulan yang ia benci lebih dari subjek asmaralokanya yang pertama. Benar, mereka si Tuan Gemini. ------------- Notes : Ini hanya titipan suatu puisi dan cerita untuk menuangkan rasa yang kupendam.
3 parts