Pertarungan hati membuat Mentari harus menjadi seorang gadis yang kuat, hingga tak tersentuh. Melawan rasa penuh benci, sekaligus membawanya ikut menghancurkan sebuah harapan. Akankah seorang Mentari dapat menemui kehidupan barunya setelah luka, yang hampir membuatnya kehilangan kendali? Mungkinkah Mohammad Zidan Al-Husein adalah pria yang dititipkan Allah untuk merubah warna di kehidupannya? Yuk disimak.
"Terkadang, kehidupan penuh dengan tanya. Di saat dia memberikan spasi, lalu tak memberikan isyarat untuk kata berhenti. Namun, ternyata ada kata salah di sini, kehidupan terus-menerus membuatku lelah tanpa jeda." (Mentari Ghania Fazila).
"Tahu Idzhar dalam hukum Tanwin? Nun Mati dan Tanwin adalah hal yang tidak dapat disatukan. Jika ada Nun Mati, berarti Tanwin tidak ada, begitu pun sebaliknya. Intinya Nun Mati dan Tanwin adalah dua hal dari kesatuan yang tidak dapat disatukan. Kamu mengerti apa yang saya maksud? Dalam kehidupan kita akan menghadapi semacam itu, dilematis. Langkah pertama yang harus ditempati adalah harus Idzhar, harus jelas. Jelas mau kemana kita harus memulai langkah selanjutnya. Intinya, kita tidak bisa mengambil kesimpulan yang seperti kamu katakan, spasi bukan berarti dia tidak tahu bagaimana cara berhenti. Lurus, pandang ke depan, jadikan kehidupan seperti spasi tanpa jeda. Dan berhenti disuatu tempat di mana kamu harus diwajibkan untuk berhenti." (Mohammad Zidan Al-Husein).