Unplanned

Ashvara Samithabara adalah manifestasi dari sebuah keindahan. Cantik, cerdas, baik hati dan taat kepada tuhannya. Tidak banyak yang tahu jika jauh di lubuk hati terdalamnya, Ash selalu diliputi kekecewaan mendalam terhadap dirinya sendiri. Karena di balik pesonanya yang luar biasa indah, Ash telah merenggut hal paling berharga dari seseorang yang dicintainya. Sebuah nyawa.

Aarav Ellian adalah wujud nyata dari sebuah lautan. Seorang gentleman yang tenang dan bijaksana. Hingga suatu ketika sang laut dilanda sebuah anomali. Ombak sang laut menjadi ganas dan tak terkendali. Meskipun anomali itu hanya terjadi satu kali, Aarav menyesalinya seumur hidup. Sebab selain menyakiti orang yang dicintainya, ia juga telah menyakiti dirinya sendiri.

Ash dan Aarav ditakdirkan untuk bersama. Kata siapa? Atau mungkin sebenarnya tidak? Tidak ada yang tau, sebab tidak ada yang bisa mengintip catatan agung yang tertuang dalam lauhul mahfudz.

Time heals. Apakah memang selalu?

No pain, no gain. Bukannya jika tidak terluka kita justru punya lebih banyak waktu untuk memperbaiki dan mengembangkan diri dengan lebih cepat?

Have courage and be kind. Tapi, hanya Cinderella yang bisa mengatakan itu, bukan?

Wounds are sources of growth. Sungguh? Bagaimana jika luka justru membuat seseorang kehilangan banyak darah dan akhirnya mati?