Sejatinya, seorang Magara hanya ingin tahu bagaimana rasanya dicintai, bukan sekadar mencintai. Terkadang, lelaki itu merasa muak memberikan perhatian, rasa cinta, dan kasih sayang kepada orang-orang terdekatnya, sementara mereka seolah tak pernah menganggap kehadirannya ada. Namun meski demikian, tak ada yang bisa dilakukannya selain ikhlas dan pasrah. Terkadang hidup memang mengajarkan kita untuk memberi tanpa mengharap kembali, meskipun itu mengikis sedikit demi sedikit dari jiwa yang ia miliki. Seperti air yang terus mengalir, Magara hanya bisa berharap suatu saat, ada seseorang yang akan menghargai aliran cinta yang tulus darinya.
30 parts