Aurum Sekar Widyasari, akrab dengan nama bawaan dari orangtuanya Arum. Siapapun itu panggilannya, Arum adalah seorang mahasiswi semester akhir di salah satu Universitas Negeri di Surakarta yang berbasis jarak jauh atau kelas karyawan. Pada semester awal ia pernah bekerja di salah satu perusahaan dekat jantung Kota selama 4 semester berjalan, kemudian habis kontrak dan memutuskan untuk fokus kuliah saja. Namun, selang beberapa bulan usai ujian semester terlaksana Arum merasa gabut dan jenuh di rumah, akhirnya ia kembali memutuskan untuk bekerja lagi. Berbekal pengalaman kerjanya selama 2 tahun silam, ia melamar di sebuah perusahaan ternama yang agak jauh dari tempat tinggalnya. Kira-kira sekitar satu jam perjalanan untuk ia bisa tiba di perusahaan tersebut, dan dari sini semua berawal. Pertemuan Arum dengan seorang Adrian yang berusia 4 tahun lebih muda darinya tidak menghalangi sebuah cinta bersemi, entah bagaimana Adrian, sejauh yang Arum tahu ia mampu menggantikan sebuah figure dari cinta pertamanya yang tidak pernah Arum terima semasa kecilnya. Dari Adrian, Arum percaya bahwa memang dialah sosok cinta yang hilang dari sisinya selama ini. Belum pernah ada nyaman yang sedalam dan seterkoneksi sebelumnya, hanya bersama Adrian ia membagi keresahan jiwanya yang hampir carut-marut karena sebuah keadaan. Penuh ragu, namun keyakinannya dan rasa cinta kian larut, kedekatan mereka membuahkan sebuah cinta. Waktu berlalu, Adrian meninggalkan pekerjaannya karena keadaannya memang harus meninggalkan Kota kelahiran Arum beserta Arumnya, dengan berat hati keduanya melepas sebuah kata perpisahan. Namun, perpisahan justru membuat Adrian dan Arum menjalin sebuah hubungan jarak jauh, Madiun-Solo. Kurang lebih berjalan satu tahun.