Cerita tentang seorang pemuda bernama Atta yang sejak lahir sudah dimanjakan dengan hidup yang berlimpah materi, berlimpah ilmu agama, berlimpah pendidikan dan kasih sayang. Sehingga ia tumbuh menjadi sosok baik hati dan bijaksana.
Berhasil menjadi salah satu mahasiswa yang duduk di barisan cumlaude dan menjadi salah satu santri yang menyandang gelar al hafidz dalam waktu yang tidak berselang lama, membuat Atta semakin mendapat perhatian orang-orang di kalangannya. Tidak mengherankan memang, mengingat dia ada salah satu dzuriyah dari kyai besar.
Merasa bangga itu sudah pasti karena dia manusia biasa yang juga bahagia ketika bisa mempersembahkan sesuatu yang istimewa untuk orangtua. Namun, rasa bangga dan bersyukurnya terkikis bahkan sampai habis ketika ia bertemu dengan seorang gadis bernama Sofia. Gadis penguasa pasar dengan sejuta watak yang bertolak belakang dengannya. Interaksi nya dengan Sofia tidak berjalan baik sejak awal pertemuan.
Menurut Sofia, apa yang ia capai itu bukanlah perjuangan berat seperti yang ia banggakan selama ini, melainkan sesuatu yang teramat wajar bisa ia capai mengingat siapa dan bagaimana keluarga Atta.
Dari Sofia, Atta sadar bahwa semua pencapaiannya itu tidak ada artinya sama sekali.
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?"
Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi.
Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat laun sang anak selalu bertanya tentang keberadaan ayahnya.
"Mommy, Al selalu doa sebelum bobo. Diulang tahun Al yang ke 5 nanti, papa pulang terus bawain Al boneka dino."
Ibu muda itu hanya menangis, seraya memeluk anaknya. Lalu bagaimana jika ternyata sang ayah juga sebenarnya menginginkan Al.