WARNING⚠️
Biasakan setelah baca cerita jangan lupa vote ya!
Ditengah hujan deras, disertai petir tidak membuat Ethan berhenti berlatih taekwondo.
Bugh
Bugh
Bugh
"Lo pikir dengan cara latihan keras gini, bokap bakal bangga sama lo?" Pria itu menghampiri Ethan sembari memakai payung.
"Arghh," Ethan mengepalkan tangan kuat, memang betul apa yang Teo katakan. Berjuang sekeras apapun Ethan, bokapnya selalu menutup mata sekalipun Ethan kesakitan beliau tidak peduli sama sekali.
"Fyi, di segani tapi bodoh," ejek Teo tersenyum miring, saat adiknya yang tak kuasa menahan emosinya.
"Pergi!" Usir Ethan.
"Jangan lupa lo itu anak pembunuh, jadi seharusnya yang pantas pergi itu lo sendiri dan lo pikir setelah kelahiran lo semua orang bakal senang? Bahagia? Bangga? Gak ada, justru lo malapetaka di keluarga ini."
Jederrr
Pertahanan Etha runtuh, dia langsung terjatuh dan meninju tanah brutal, darah sudah mengalir tercampur air hujan.
Nafas tersengal-sengal Ethan pun menunduk, "kalo lo mengharapkan gue mati, gue siap."
"Baguslah, gue pikir itu jawaban yang pas, Asal lo tau bang Vero juga gak sudi liat anak PEMBUNUH kaya lo, gue harap saat dia terbangun dari koma lo udah tiada." Teo meninggalkan Ethan.
⚠️ BIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ⚠️
-
-
Belum sampai diambang pintu kantin Alexa kembali berhenti, lalu melepaskan pecahan beling yang menancap pada sepatunya tanpa rasa ngilu. Setelah itu ia melepaskan sepatunya, terlihatlah kaos kaki putihnya yang sudah berubah warna menjadi merah darah membuat orang-orang yang masih memperhatikan nya kembali meringis.
Baru satu langkah, sepatunya sudah berada di genggaman seseorang dan tubuhnya tiba-tiba melayang.
Alexa sedikit tersentak saat wajah seorang lelaki begitu dekat dengannya, bagaimana tidak? Jika sekarang posisinya sedang berada di gendongannya dengan ala bridal. Tangan Alexa otomatis melingkar di leher laki-laki itu, mencari pegangan karena takut terjatuh. Apalagi sekarang ia hanya digendong menggunakan satu tangan, bayangkan hanya tangan kanannya saja yang menopang kaki Alexa, sedangkan tangan kiri laki-laki itu menjinjing sepatunya.
-
-
#1 transmigrasi (051224)
#5 fiksi (110125)
#1 partnerincrime (221224)
#5 narkoba (241224)
#1 anakmotor (241224)
#1 motor (080125)
#1 gengmotor (030125)
#2 acak (140125)
#3 fiksiremaja (090125)
#8 sekolah (110125)
#1 cintasma (140125)
#1 fiction (170125)
#9 love (170125)
#2 cintasekolah (190125)
#3 geng (200125)