Menjadi anak perempuan terakhir dari seorang pemuka agama yang memiliki pesantren dengan reputasi terbaik di seluruh penjuru negeri tidaklah mudah. Faye, harus menghadapi berbagai aturan dan tradisi yang kadang-kadang membuatnya sulit untuk bergerak bebas. Hingga suatu hari, impiannya untuk melanjutkan study di Eropa pun terwujud. Faye dengan gembira mengabarkan pada keluarganya yang ternyata bersambut pilu. Ibu dan kedua kakaknya tidak menyetujui hal itu. Hanya KH. Arifin Mahfud Shihab saja yang memberi restu padanya untuk menimba ilmu sejauh mungkin. Dengan catatan, Faye harus bisa menjaga diri selama berada di negeri seberang. Setahun lebih telah Faye isi dengan suka dan duka. Dua di antaranya ialah ia mampu beradaptasi dengan baik di Cambridge, ditambah perjuangannya untuk menembus dinding University of Cambridge yang berbuah manis. Selama itu pula, ia berhasil menemukan hobi baru. Bahkan, ia juga mendapat kesempatan untuk berkenalan lebih dekat dengan seorang pemuda yang sudah mencuri hatinya sejak pertemuan pertama di London Heathrow, di awal kedatangannya di Inggris belasan bulan silam. "Excuse me. I'm sorry for disturbing you, but... can I ask you something?" "Beneran Mas Ganteng di London Heathrow ternyata!" "Kamu orang Indonesia?" "Hah? Kok, Mas tahu kalau saya dari Indonesia?" "Karena kamu barusan say something cute pakai bahasa Indonesia. Am I wrong?" 🍪🍪🍪 MADELEINES merupakan cerita yang ditulis oleh PIALOEY dan dilindungi oleh Undang-undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Bagi siapa pun DILARANG KERAS untuk menyalin, meniru, menjiplak atau memublikasi ulang isi cerita tanpa seizin dari Penulis. Copyright ©2023, MADELEINES by Pialoey. All Rights Reserved.
20 parts