No Goodbyes • c.h (discontinued)
  • Reads 2,060
  • Votes 235
  • Parts 12
  • Reads 2,060
  • Votes 235
  • Parts 12
Ongoing, First published Feb 26, 2015
Kau pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal.

Jika itulah yang kau lakukan terhadapku, maka aku akan melakukannya juga. Jangan kira hanya kau yang dapat menghancurkan hati seseorang, Calum Hood...

Written in Bahasa.

© 2015 by grvngetrash
cover by tari ayank
All Rights Reserved
Sign up to add No Goodbyes • c.h (discontinued) to your library and receive updates
or
#178lukehemmings
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
𝐒oerabaja, 1730 cover
Rafa [End💗] cover
Fiction -sungjake✔ cover
Dosa Ku cover
The Best Of Miracle cover
After Graduation cover
Kesayangan Bunda cover
antagonis wife [PO] cover
BABY CHANIE cover
Little Dumplings cover

𝐒oerabaja, 1730

39 parts Ongoing

"Berlarilah sejauh mungkin Dhiajeng, karena jika aku menangkapmu, salah satu kakimu akan hilang untuk selamanya." *** Dhiajeng Pratistha, seorang siswi yang dipaksa mencintai sejarah tiba-tiba terlempar pada abad ke-17, di mana masa kolonialisme sedang membangun kejayaannya. Bagaikan jatuh tertimpa tangga, sosok yang berkuasa adalah Matthias von Herhardt, karakter novel dark romance yang baru saja dia tamatkan diperjalanan menuju Surabaya. Ini bukan hanya berkisah tentang Dhiajeng saja, melainkan sosok Gubernur-Jenderal yang hidup monoton. Kehidupan serba mewah, memiliki kekuasaan tertinggi, dan sempurna. Terbiasa mendapatkan apapun yang dia inginkan, Matthias merasa buruk ketika gadis pribumi yang derajatnya rendah tidak menghormatinya dengan baik. Segala cara pun Matthias lakukan untuk membuat Dhiajeng bersujud, menangis, sampai memohon. Langit biru di bumi hijau menjadi saksi bagaimana jungkir balik Dhiajeng yang berusaha melarikan diri dan begitu pula berubahnya dunia Matthias saat merasakan sesuatu yang mereka sebut cinta. "Bagaimana? Puas bermain kejar-kejaran denganku?" ejek Matthias tersenyum angkuh. *** Peringatan : romansa gelap, dewasa, mengandung adegan yang tidak patut dicontoh! Cry, or Better Yet, Beg. © Van Ji & Solche.