Ia menyadari siluet seseorang dari pintu kaca berdebu, dengan satu kaki terhimpit dada dan meja, diantara jari puntung rokok yang baru setengah habis, seorang remaja yang tidak mungkin berumur lebih dari 17 tahun terduduk sendirian. Terhenyak dan kosong adalah dua kata yang tepat untuk menggambarkan tatapan perempuan itu. "Hey! Tempatnya udah mau tutup" Perempuan tersebut menoleh perlahan, menatapnya dengan tajam, "ya terus?" Bajingan. "Gue kasih kopi gratis, gue kasih, selama lo pergi setelah kopinya abis" - Arenaya Winata menghabiskan hari terakhirnya di bumi dengan bercerita pada Andri, barista urakan tak tahu diri. Nafas terakhirnya ditemani janji kopi gratis, beberapa puntung rokok, dan kota yang menggelap. The perfect final act of goodbye.