"Pukul 12:00 pasien atas nama Kanagara menghembuskan nafas terakhirnya." ー 𝒟𝒶𝒾𝓈𝓎 𝒜𝓁𝓁𝒶𝓇𝒾𝒸
"Bapak, Ibu, pejuang kalian telah menang. Dia bahkan tersenyum atas kemenangan nya. Bumi sudah menunggu kedatangan nya, tanah sudah memanggilnya." ー 𝒟𝒶𝒾𝓈𝓎 𝒜𝓁𝓁𝒶𝓇𝒾𝒸
"Runa, pemandangan disini bagus deh!" ー 𝒟𝒶𝒾𝓈𝓎 𝒜𝓁𝓁𝒶𝓇𝒾𝒸
"Maksud lo apa nunjukin ini dan itu ke gue? Percuma Kinara! Percuma! Mata gue buta!" ー 𝒟𝒶𝒾𝓈𝓎 𝒜𝓁𝓁𝒶𝓇𝒾𝒸
"Lo kan gak punya temen."
"Jadi bagaimana? Apa semuanya
masih sama?" ー 𝒟𝒶𝒾𝓈𝓎 𝒜𝓁𝓁𝒶𝓇𝒾𝒸
"Kalian kenapa lagi?" ー 𝒟𝒶𝒾𝓈𝓎 𝒜𝓁𝓁𝒶𝓇𝒾𝒸
"Menurut kalian, langit itu
gimana sih?" ー 𝒟𝒶𝒾𝓈𝓎 𝒜𝓁𝓁𝒶𝓇𝒾𝒸
"Kali ini, apalagi masalahnya? Apalagi yang kamu tangisi?" ー 𝒟𝒶𝒾𝓈𝓎 𝒜𝓁𝓁𝒶𝓇𝒾𝒸
"Dia pergi ya?" ー 𝒟𝒶𝒾𝓈𝓎 𝒜𝓁𝓁𝒶𝓇𝒾𝒸
Airmatanya luruh, Aruna hanya bisa menangis tanpa suara menyaksikan Azura yang di perkosa dengan matanya yang buta. Dunianya gelap tanpa cahaya, dan kini semakin hancur setelah kejadian yang menimpa Azura.
Raungan Azura mencabik-cabik mentalnya, sementara Aruna hanya bisa diam tanpa berbuat apa-apa karena kondisi mengenaskan nya.
•••
Aruna, namanya tak seindah kehidupan nya. Ini bukan hanya kisah mengenai Aruna yang harus menerima keegoisan orangtuanya.
Namun juga tentang Azura yang menjadi bayang-bayang adiknya.
Kinara dan Luka yang beda agama.
Dan Kanagara yang menjadi
pahlawan mereka.