Mon Lumière [JaySeok Lookism fanfic]
  • Reads 698
  • Votes 87
  • Parts 4
  • Reads 698
  • Votes 87
  • Parts 4
Ongoing, First published Mar 17, 2023
Tentang Hong Jaeyeol dan Cahaya-Nya







a lot of information:

-Sebagian karakter yang ada dalam book ini milik Park TaeJoon, saya cuma meminjam dan memakainya di fanfiksi ini. Selain itu adalah karakter yang saya buat sendiri. 
-Lapak boys love, tolong jangan salah tangkap dengan cover booknya. 
-Mengandung beberapa isu sensitif, kata-kata kasar, dan adegan yang kurang pantas, tolong segera tinggalkan jika merasa tidak nyaman.
-Last but not least, SAYA MASIH AMATIR, mohon bantuannya dengan cara mengkritik dan memberi saran dengan jelas, saya dengan senang hati menerimanya dan menjadikan pelajaran. 

selamat membaca!
All Rights Reserved
Sign up to add Mon Lumière [JaySeok Lookism fanfic] to your library and receive updates
or
#280lookism
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
FORBIDDEN BONDS cover
SAHMURA [END]✔ cover
Duke's Grip cover
Mencintai Suami Bu Dosen (Taekook - GS) (On Going)  cover
Kehidupan Kedua Cello cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
MATHERA cover
Arlio Pradipta Alexander [REVISI] cover
MENJADI BABY SITTER  cover
Kisah Tak Sempurna [Slow Up] cover

FORBIDDEN BONDS

45 parts Ongoing

Menikah dengan ayahnya sendiri? Jika ada keluarga yang paling gila, itu adalah keluarga Anathama, keluarga dengan peraturan dan tradisi tak masuk akal, harus menikah dengan yang sedarah, yang sayangnya dianggap normal bagi Anathama. Cinta bukan pilihan, tapi takdir yang harus diterima. Dalam tradisi kelam ini, seorang cucu harus memilih antara melawan takdir atau terjerat dalam permainan keluarga yang mematikan. Selayaknya permainan dadu, setiap putaran yang acak seakan memiliki pilihan yang sama, yang tanpa sadar merenggut kebebasan Samantha, yang dipaksa menikah dengan ayah kandungnya. Anathama tak pernah sudi jika darahnya ditoreh darah dari keluarga lain, sekalipun keluarga itu bangsawan kelas atas. Apakah Anathama bisa dihancurkan? Apakah tradisi gila yang turun temurun itu bisa dilengserkan?