Ini cerita Putri tentang asam, pahit, dan stresnya menjadi mahasiswa Sains Biology. Mulai dari tumpukan laprak, sampai mencari preparat hingga ke ujung dunia. Apa jalan menjadi ilmuwan memang sesulit ini atau hanya Putri yang sial?
"Rasanya sel otak ku mulai lisis, apa ga bisa materi ini masuk ke otak pakai cara difusi!"
Putri berteriak dengan frustasi, sambil menempelkan modul di atas kepalanya. Matanya telah memerah, dengan kantung mata hitam besar. Dia kelelahan karena harus menyelesaikan 3 laprak, dan menghapal materi utuk lab besok. Sementara jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi dan dia belum tertidur sama sekali.
*laprak (laporan praktikum)
*preparat (bahan yang akan di pratikumkan)
*lisis (penghancuran atau pemusnahan biasanya pada sel)
*Difusi (perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi lebih rendah)
Agatha Kayshafa.
Dijadikan bahan taruhan oleh sepupunya sendiri dengan seorang laki-laki yang memenangkan balapan mobil malam itu.
Pradeepa Theodore.
Tepat sebelum balapan, ia malah salah fokus mendapati seorang gadis yang beraroma sangat memabukkan. Detik itu juga Theo bertekad untuk mendapatkan gadis itu.
Faktanya mereka ternyata satu sekolah, semua mengenal Theodore, sang kapten basket. Namun berkebalikan dengan Agatha, gadis yang keberadaannya saja tidak diketahui warga sekolah.
•••
"Balapan kali ini taruhannya mobil lo. Kalo gue kalah, lo bisa ambil cewe gue." ucap Samuel.
"Nggak impas. Mobil gue lebih mahal ketimbang cewe lo." balas Theodore bergegas masuk dalam mobilnya.
Itulah janji yang Samuel buat dengan Theodore.
Theodore yang awalnya tidak tertarik dengan gadis yang dijadikan taruhan oleh Samuel lantas buru-buru menarik kata-katanya dan mendeklarasikan bahwa dirinya amat sangat tertarik dan akan membuat gadis itu selalu berada disisinya.
•••
"I'm a tattoo artist."
"Oh ya?"
"Want to be the first? And try a red mark on your neck?"
"Stress!"
‼️Harsh words, toxic shit, and mature.