Ia Yang Tak Pulang

Aku pernah percaya rumah adalah tempat paling aman di dunia.
Sampai aku mengenal arti "pulang" yang tak pernah benar-benar hangat.

Namaku Abian Daneshkara. Anak dari panti asuhan kecil di ujung kota, yang sempat merasakan hangatnya pelukan... sebelum segalanya perlahan menghilang.

Ibu tiri dulu memelukku sambil menyebutku "anakku". Tapi semua berubah sejak perutnya membesar, sejak adik tiriku lahir. Pelukan berubah menjadi pukulan. Kasih sayang berubah menjadi diam yang menyakitkan dan rumah, tak lagi rumah.

Tahun-tahun berlalu. Luka tumbuh bersama dinginku. Aku belajar bahwa manusia bisa hidup tanpa cinta, tapi tak akan pernah benar-benar utuh tanpanya.
Aku tumbuh menjadi lelaki dewasa tanpa arah, tanpa tujuan, tanpa siapa pun yang benar-benar menunggu kepulanganku.

Segala seluk beluk tentang siapa aku dan dimana orang tua kandungku, itu aku jadikan salah satu dari tujuan aku dilahirkan. Teka teki yang tak terjawab dengan mudah membuatku harus tetap hidup untuk keadilan.

Namun takdir lucu.
Karena di akhir, akulah yang menjadi ayah kandung, untuk malaikat kecil yang mengajarkanku arti pulang yang sesungguhnya.