Dalam olahraga bulutangkis, selama skor belum mencapai angka 21, pertandingan belum selesai. Tetaplah berjuang hingga wasit mengucapkan, "match won by..."
Demikian juga dalam hidup, selama ragamu belum terkubur dalam liang lahat berukuran 2x1, pertandinganmu belum selesai. Teruslah berjuang hingga Tuhan mengatakan, "hidupmu cukup sampai di sini, nak."
[Dibuat untuk memenuhi nazar karena Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto berhasil menjuarai All England 2023]
[Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan]
[Sama sekali bukan BL, bxb, yaoi, shounen ai, atau sekutu-sekutunya. You may ship between two male characters platonically, tapi kalau Anda mau ship them romantically ya itu urusan Anda dan otak Anda]
[Nikmati ceritanya, ambil hikmahnya, teladani yang baiknya, jangan tiru yang buruknya. Selamat membaca!]
"Kedatangan saya kemari, berniat untuk melamar anak bapak dan ibu..." ucapnya to the point, dia tidak mengerti cara lamar anak orang bagaimana. Lebih baik langsung ke inti, latar belakang nanti saja dijelaskan belakangan
Sepasang suami istri itu saling pandang,
"Kenapa Mas Rakta tiba-tiba datang melamar? Apa sudah kenal dekat dengan anak saya?"
"Belum."
"Belum sepenuhnya"
Ruang tamu rumah satu lantai itu hening... suara angin masuk berlahan melalui jendela, menghempaskan gorden tipis yang sudah terikat.
"mas, panggil anaknya aja" saran mamanya menepuk bahu sang suami
Raka mulai menghentak-hentakan kaki gelisah, sepertinya keduanya salah kira...
"Na... Shinaaa, sini nak. Ada yang datang..."
Seorang perempuan yang sejak awal memang menguping pembicaraan di ruangan itu, bergegas keluar dari persembunyiannya
"Bukan,"
Ucap Rakta memotong, membuat dua orang di depannya kebingungan,
"yang saya maksud, anak bapak dan ibu yang lain,"
"Shira. Natashira..."
Ucapannya semakin membuat sunyi seisi ruangan,
"Kamu mengenal Shira? Shira sedang di Amerika, belum pernah kembali ke Jogja sudah lebih dari 10 tahun..." ucap sang ibu dengan penuh kebingungan
"Saya kenal, kami satu SMA. "
"Saya serius dengan niat saya ini..."
"Saya serius ingin menikahi Shira"