Next Story Saga Sesil Banyu Dirgantara & Davina Riley Davina Riley, harus membayar nyawa yang nyaris dan sudah dilayangkan oleh sang ayah, Jimi. Sebagai pelayan Dirga. *** "Davina Riley?" Mata gadis itu mengerjap-ngerjap, seolah menahan rasa kantuk yang mulai menyelimuti. Sebelum kemudian benar-benar tak berdaya dam membiarkan kegelapan mengambil alih, menjatuhkan kepala ke tanah. Dirga menoleh ke arah kaki kanan gadis itu yang masih merembeskan darah. "Kita hanya perlu membiarkannya. Tak akan menunggu lama sebelum dia mati kehabisan darah," ujar Clay, mengamati tangan Dirga yang sudah mengenakan sarung tangan. Tak perlu ada sidik jari yang akan merepotkan. "Dan ini daerah terpencil. Jejak kita akan hilang oleh hujan dan panas." Dirga terdiam. Sekali lagi menatap wajah gadis itu yang mulai pucat. "Dan ini akan menjadi kematian yang mudah untuknya," dengusnya kemudian. Kematian yang diberikan Jimi jelas tidak berjalan mudah untuknya. Bayaran ini terlalu mudah. "Lalu?" Dirga merogoh saku di balik jasnya dan mengeluskan sapu tangan berwarna biru lautnya. Menggunakan kain itu untuk membebat kaki gadis itu. Lalu menggendong tubuh mungil si gadis dan berkata pada Clay, "Panggil seseorang untuk mengeluarkan pelurunya." Clay bekerut kening. "Kau akan menyelamatkannya?" "Ya, aku harus menyelamatkannya lebih dulu sebelum memberinya dan ayahnya hukuman, kan?" Seringai tersungging di ujung bibir Dirga. "Aku butuh pembayaran yang lunas dan mahal."
15 parts