Kalau penasaran, baca aja ceritanya! Gue ga bakal nyimpen deskripsi panjang karena bingung gimana bahasanya. Intinya, ini cerita tentang anak SMA biasa yang sudah tidak asing bagi pembaca-pembaca lama.
Update ceritanya sesuai mood dan kalo lagi ga sibuk. Semoga suka, guys!
⚠️Yang hobi plagiat, mending jauh-jauh, ya!⚠️
Perasaan yang dia rasakan sekarang adalah perasaan yang baru baginya, dan dia bertanya-tanya, "Oh, jadi begini rasanya jatuh cinta? Selalu merasa senang ketika melihatnya? Tapi rasanya gak mungkin gue suka sama orang yang aneh kaya dia."
Hayooo, siapa nih yang lagi denial atas perasaannya terhadap seseorang? Ayo kepoin kisahnya! See you, babay, di cerita mereka!
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan