Setelah menghabiskan satu minggu penuh menangisi acara pernikahannya yang gagal dilaksanakan, Rania yang tengah duduk di meja kerjanya ditemani segelas kopi dengan kesadaran dan kewarasan yang jauh dari kata stabil, memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya dan membeli tiket pesawat satu arah ke Naples.
Siapa sangka kecerobohannya saat terlalu asyik menikmati pemandangan pagi Positano membuat ia kehilangan ponsel dan seluruh kartu dalam card holder miliknya, dan membawanya bertemu dengan Nolan, laki-laki dengan nama belakang yang terdengar tidak asing berkat wajah kedua orang tuanya yang kerap kali berseliweran di layar televisi akibat rumor perselingkuhan sang Ibunda.
"This is for the best, Ran," bisik Nolan dengan air muka yang masih sulit untuk ditebak, pun masih enggan untuk menatap kedua mata perempuan di hadapannya. "I swear this is for your best."
"For YOUR best, Nolan." suara tinggi Rania membuat Nolan, pada akhirnya, mendongak. "You know what? I'd rather go back to how things used to be before I met you, so I don't have to live in the present world you ruined."
Barangkali pergi menjauh dari rumah bukanlah keputusan yang tepat, barangkali memang pergi menjauh dari rumah guna melarikan diri dari pelik percintaan bukanlah keputusan yang tepat.
⚠️WARNING. THIS BOOK CONSIDERED FOR 19+. PLEASE BE WISE!
_____
Blurb :
Gabriella Aphrodite Ciero, Orang-orang terdekatnya sering memanggilnya Gabbie. Selain suka memasak dan kucing, gadis itu juga suka memperhatikan sahabat Kakaknya, Ares Lucian Mateo. Gabbie tidak pernah tidak terpesona melihat ketampanan dan kharisma pria itu. Sayangnya, Ares tidak begitu memperhatikannya dan hanya menganggap Gabbie sebagai adik dari sahabatnya.
Namun, satu malam merubah segalanya...