Setelah menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di pondok nya, Pondok pesantren Al Ishlah. Rara Ayu Pratiwi memutuskan untuk pindah sekolah alias pondok pesantren ke Lirboyo kediri dan melanjutkan jenjang sekolah SMP di Lirboyo Kediri agar ia bisa lebih mendalami ilmu agamanya. masuk ke pondok pesantren Lirboyo di umur 13 tahun, tentu bukan hal yg mudah. Dipesantren bukan hanya menghafal, atau belajar mandiri tetapi juga tentang bagaimana kita menyikapi setiap problem dalam menjalani kehidupan disana, yg memang jauh dari orang tua. Rara menikmati kehidupannya di sana dengan aman, tentram dan damai. suatu malam ia tak sengaja bertemu dengan sosok laki laki tampan yg ternyata adalah Gus nya sendiri yaitu anak dari kyai nya. Awalnya pertemuan, Rara merasa biasa saja, namun entah mengapa hari semakin hari, ia merasa merindu. Hatinya selalu bergetar hebat jika kedua matanya tak sengaja bertemu dengan kedua matanya. Sejak itulah, Rara selalu meminta petunjuk pada nya dan ia tak pernah lupa menyelipkan namanya disetiap doanya. Sampai pada suatu hari tiba, ia mengikuti lomba ceramah, yg dilatih oleh Gus nya sendiri (Gus Hafiz) anak kyai nya. Dan dihari itu juga, ia mendapatkan sebuah surat dari seseorang. "Assalamualaikum dek. Harini saya harus kembali, semoga kita bisa bertemu kembali. Suatu saat hari nanti dek, kita tidak bisa memilih kepada siapa hati kita berlabuh. begitupun dengan saya. Demi Allah, dari pertama kali kita bertemu, saya merasakan getaran hebat dihati saya tanpa saya beritahu pun, pasti kamu sudah tau apa maksud dari kalimat saya itu. Saya tidak memaksa kamu untuk membalasnya, mau kamu balas ataupun tidak, itu hak kamu. saya hanya mengatakan apa yg saya rasakan. Jangan lupa berdoa dan sehat selalu ya dek. sampai jumpa di esok hari." STOP PLAGIATAll Rights Reserved
1 part