Assalamu'alaikum, Islam
  • Reads 7,709
  • Votes 721
  • Parts 48
  • Reads 7,709
  • Votes 721
  • Parts 48
Ongoing, First published Mar 24, 2023
1 new part
Lahir dan tumbuh di keluarga minim agama membuat Zainab kerap diasingkan oleh keluarga sendiri. Dianggap terlalu fanatik hanya karena berpegang teguh pada syariat islam.

Hingga suatu hari, lewat sebuah kejadian tak terduga, ia bertemu dengan laki-laki non muslim bernama Arzan Reyndra. Lelaki yang menjadikan ketaatan perempuan itu sebagai alasan agar ia bisa dekat dengannya lewat bertanya seputar indahnya islam pada Zainab.

Pada waktu yang bersamaan, ketenangan semakin dirasakan oleh laki-laki berbola mata hazel.

Lantas, kepada siapa hati Arzan kian berlabuh? Pada perempuan bernama lengkap Zainab Nurfadilah atau justru pada agama yang dianut oleh si perempuan taat tersebut?


A story by : iaszpur_

Publish : 26 Maret 2023.
End : on going.

Note : Cerita ini hanya fiktif belaka. Apabila ada kesamaan alur, latar, dan tokoh, itu murni karena ketidaksengajaan.

#1 in Dakwah
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Assalamu'alaikum, Islam to your library and receive updates
or
#3taat
Content Guidelines
You may also like
ALIF (TERBIT) by Sastra_Lara
71 parts Complete
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Apakah seorang anak Kiai harus bisa menjadi penerus kepemilikan pesantren? Ya. Namun, berbeda dengan seorang Haafiz Alif Faezan. Mahasiswa lulusan sarjana kriminologi yang memilih karier sebagai polisi reserse. Sebuah kasus membawa Alif bertemu kembali dengan gadis yang ia cari selama sepuluh tahun ini. Gadis kecil yang pernah ia dekap dalam keadaan sekarat, sekarang tumbuh menjadi perempuan cantik nan penuh kejutan. Pertemuannya dengan sang gadis membawa kemudahan bagi Alif dalam menyelidiki kasus tersebut. Sama halnya, mudah bagi Alif untuk jatuh hati dengan Lahya Deemah, gadis berusia 18 tahun. "Lahya ini anak kecil, mana boleh menikah dengan Gus yang umurnya jauh di atas Lahya?" "Boleh. Bapak kamu sudah merestui." "Apa yang Gus inginkan dari anak kecil seperti Lahya?" "Izinkan saya membimbing kamu dalam dekapan hangat, sampai selamat ke tangan Tuhan." "Tapi, Lahya sudah bertunangan." "Apa yang kamu tunggu dari sebuah penantian yang dia tawarkan, Lahya? Sedangkan saya di sini menawarkan kepastian, namun tak kunjung kamu beri jawaban. Saya semakin takut tenggelam dalam mata itu dan hafalan Quran saya tertinggal mengambang. Sejatinya yang haram takkan mungkin menjadi halal dan suci. Maka dari itu jadilah halal bagi saya, dan saya akan selalu suci untuk bisa menyentuhmu seperti kalam-Nya." '__'__'__' ⚠️DILARANG KERAS MELALUKAN PLAGIASI BERKEDOK TERINSPIRASI⚠️ ⚠️Hak cipta dilindungi Allah Ta'ala⚠️ [Disarankan untuk tidak membaca cerita ini di tempat umum. Dikarenakan dapat mengalami gejala baper, salting, senyum-senyum sendiri, menangis dan emosi disatu waktu] '__'__'__' Start : Juli 2023 End : September 2024
You may also like
Slide 1 of 10
I am not Marionette cover
Keep Halal, Sis! cover
La Tahzan!✔️ cover
Seindah Asma Allah √ cover
CATATAN KIA [TERBIT] cover
Menikahi Wanita Pilihan Abi (On Going) cover
ATHARRAZKA 3: Zyana cover
ALIF (TERBIT) cover
Mentioned U In My Prayer (On Going) cover
Di Penghujung Sajak [End]  cover

I am not Marionette

23 parts Ongoing

Tantangan adalah hal yang selalu aku hindari dalam hidupku. Hal itu membuatku harus merasakan banyak penyesalan yang tak ingin aku ulang kembali. Mataku menatap bangunan kokoh ini dengan banyaknya sejarah masa lalu yang membuatku segan dan merasa hidup. Tawa kala itu masih terdengar jelas sebelum aku melewati semua hal berliku dalam perjalanku hingga ke titik ini. "Dhaniya!" suara itu membuatku tersenyum saat aku menoleh menatap sosoknya. Pria yang pernah singgah di hatiku dan pergi untuk menjemput pilihannya yang ia perjuangkan mati-matian. "Yusuf?" "Aku disini," suara lainnya terdengar menggema di indera pendengaranku saat kurasakan tangan hangatnya menggenggam tanganku dengan lembut. Wajahnya berseri dengan tatapan teduh yang selalu membuatku merasa tak percaya bahwa aku telah menemukan jalan yang aku impikan. Aku menunduk dengan cadar yang menutupi wajahku dengan bayangan saat kakiku menginjak banyak negara demi menjadi seperti aku yang saat ini berada di tempat ini. "17 tahun, akhirnya aku kembali," gumamku dengan mata berkilau kala menatap bangunan itu. "Aku berhasil Zhaf. Terima kasih sudah mengajarkanku sebuah makna kehidupan yang sebenarnya," gumam hatiku kala mataku menatap indahnya bangunan itu di bawah langit berawan yang cerah.