"Bolehkah Lukka memeluk Ayah dan Mama terlebih dahulu sebelum Lukka memelukmu Tuhan?" Luka, sang lelaki yang selalu menyembunyikan tangis di balik senyumnya yang manis. Takdir... Berhenti membencinya. Tolong sayangi dia seperti Nenek menyayanginya... Cukup orang tua-Nya saja yang membencinya... Rembulan. terima kasih karena berkat sinarmu, sinar lelaki itu yang mulai padam bersinar kembali. "Bulan, gue rindu sinar lo." Sinar Rembulan. Gadis yang selama ini selalu menyinari hari-hari Lukka yang mulai redup. *** "Lukka, kita adalah manusia yang saling mencintai. Namun Tuhan seperti tak merestui."