Suasana dingin menyambut kedatangan Afifa yang baru saja sampai di negeri ginseng guna mengisi liburan akhir tahun sekaligus menghindari lamaran dari seorang laki-laki yang pernah menolongnya waktu peristiwa naas itu terjadi. Kemudian, Afifa berusaha menghubungi sang Ayah. Namun, tiba-tiba datang seorang pria yang menghampiri Afifa dan langsung meminta izin untuk meminjam teleponnya. Afifa diam. Ia menatap penuh selidik pria di hadapannya, terlebih saat pria itu berpakaian serba hitam dan masker sehingga menutupi wajah. Akhirnya Afifa terpaksa meminjam teleponnya, terlebih saat melihat manik mata yang penuh permohonan. Baru saja telepon Afifa berada di genggaman tangan pria itu, tiba-tiba ia berlari, meninggalkan Afifa. Marah, kesal, dan sedih. Tiga hal yang terjadi pada Afifa. Telepon berwarna ungu kesayangannya telah hilang, hadiah pemberian ulang tahun dari sang Ayah. Akankah takdir cinta Afifa berawal dari sini atau memang sudah terjadi sejak pria itu melamarnya? Lalu siapa pria negeri ginseng itu? Dan, mungkinkah mereka ditakdirkan bersama? Cerita ini awalnya ikut challenge nulis novel 30 hari gitu, tapi ternyata aku gak sanggup selesain ceritanya. Jadi, aku nulis di sini aja deh ✌🏼 Semoga kalian suka, ya 💜 Borahae 😍 Picture: Pinterest Edit: Canva (desain sendiri)
13 parts