Hidupnya bagaikan abu-abu. Tanpa warna, tanpa kehidupan bahagia. Senyum palsu ditunjukkan untuk menutupi luka dalam dirinya. Bertemu kembali dengan pembawa luka membuatnya harus menutupi kebenaran tentang dirinya. "Andai waktu itu kau memercayaiku, pasti luka ini tak akan ada."