"kedatangan saya dan keluarga kesini, ingin mengutarakan niat baik saya untuk menikahi anak bungsu dari keluarga ini," ucap Rio, sambil sesekali mencuri pandang kearah Ana. "TIDAK! Saya tidak setuju, tunggu lah beberapa bulan lagi!" Jawab Dion kakak pertama Ana. "Tapi bukankah lebih cepat lebih baik? Biar tidak menjadi fitnah," ujar ayahnya Rio. "Bang, ijinin lea nikah," mohon lea pada sang kakak. Sang kakak tidak menjawab iya hanya menatap dalam sang adik. "Pahh, tolong bilangin bang Dion, kalo Rio itu baik, tolong bujukin bang Dion pahh," mohon Ana pada sang ayah. "Kalo Abang bilang tunggu, ya tunggu Lea jangan ngeyel, kalo aja Lionel ada, dia pasti juga ngelarang kamuu!" Dion berusaha menjelaskan pada sang adik. "Tapi apaa yang haruss leaa tunggu bang? Nunggu abang buktiin dia baik? Abang ga percaya sama pilihan lea? Papa aja gak ngelarang, abang ga mau liat lea bahagiaa?" "Papa diam karna papa serahin semuanya ke abang, kamu itu cewe satu-satunya di keluarga ini setelah ibu meninggal, kami bertiga ga mau kamu jatuh ke tangan yang salah leaa." Satu butir air mata berhasil lolos dari mata lea, "Kalo aja ibu masih ada, mungkin ibu bakal setuju lea nikah, abang jahattt, kalo abang ga setuju yaudah, Lea ga butuh persetujuan abang, lea bakalan nikahh lariii sama Rioo! Gak ada yang bisa menghalangi kamiii! Termasuk abang sekalipun!" "LEAAAAA!" Akan kah mereka tetap menikah? Dan apa si yang membuat Dion gak merestui hubungan mereka? Apa yang Dion ketahui tentang Rio? Yukkk bacaaaaa hayukkk bacaaaaaa>< #nunobenoia #nubeskesatunoia #ayoberanibarengaieunoiaAll Rights Reserved
1 part