'The Dawn Of The End' [Rskrza×LouiseRou_]
  • Reads 18
  • Votes 4
  • Parts 1
  • Reads 18
  • Votes 4
  • Parts 1
Ongoing, First published Apr 01, 2023
Mimpi.
Mimpi adalah suatu hal yang sangat indah sekaligus menakutkan.

Ketika seseorang tertidur, mereka akan berimajinasi atau bermimpi sesuatu di alam bawah sadar mereka. Dan itu mirip semacam undian yang mempertaruhkan sesuatu seperti judi.
Mimpi itu dapat menjadi mimpi yang indah, tenang dan bahagia. Bahkan dapat menjadi menakutkan, menyeramkan bahkan sampai merusak.

Tetapi disini semua mimpi itu akan menjadi pendoman pada anak-anak yang sedang berkembang. Mimpi itupun akan menjadi suatu hal yang sangat indah dan membahagiakan.

'Dreamsience' tempat sekolah sekaligus taman bermain sains, yang akan membuat semua mimpi anak-anak menjadi suatu hal yang baik dan pendoman untuk petunjuk jalan hidup mereka.

Semua anak-anak berbondong-bondong untuk mendaftar ketempat itu. 
Semua berjalan lancar, sehingga ada saat dimana mereka merasa jika tempat itu bukanlah hal yang baik seperti luarnya.

--------------------
"Aku berharap aku bisa keluar dari tempat ini."
--------------------

==============

Catatan :

Didalam sini ada beberapa gambar ilustrasi untuk meluruskan imajinasi kalian (saya suka menyiksa diri jadi mohon maklumi saja)

Cerita ini bermula dari teman saya (maka dari itu saya menaruh 2 nama pembuat disini)
saya harap kalian akan menyukai cerita ini ;)
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add 'The Dawn Of The End' [Rskrza×LouiseRou_] to your library and receive updates
or
#380kids
Content Guidelines
You may also like
Empathy (SELESAI) by TheFoolist
13 parts Complete
───❅ ♡♡☀️♢♢ ❅─── (PENTING! MOHON BACA DESKRIPSI TERLEBIH DAHULU!) 📍| 𝐄𝐦𝐩𝐚𝐭𝐡𝐲 "Tentang berbagi perasaan berat yang sama. Rasa bersalah, dan kegagalan. Rasanya tidak akan ada yang pernah bisa mengerti. Dalam banyaknya orang yang hidup di dunia ini, akankah ada orang yang bisa ber-𝑬𝒎𝒑𝒂𝒕𝒊." ✨| 𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤𝐦𝐮, 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐒𝐚𝐧𝐠 𝐏𝐞𝐧𝐮𝐥𝐢𝐬 Siapapun kamu yang datang hanya untuk sekedar melihat, membaca, ataupun tidak sengaja meng-klik cerita ini. Aku berterimakasih karena setidaknya, kalian sudah dapat melihat karya kecil-ku ini, baik hanya covernya saja atau deskripsi yang sedang kalian baca saat ini. ℹ️| 𝐈𝐧𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢 𝐓𝐚𝐦𝐛𝐚𝐡𝐚𝐧 Cerita ini merupakan cerita dengan berbagai perspektif karakter. Mungkin hal ini akan sedikit sulit untuk dimengerti para pembaca. Mungkin butuh banyak waktu untuk mengerti apa yang sedang terjadi dalam cerita ini. Cerita ini MURNI dari hasil imajinasi dan pikiran sendiri. Seluruh ide, konsep, dan puisi merupakan BUATAN penulis. Aksi plagiarisme atau peniruan karya tidak akan bisa di toleransi, dan bisa di bawa ke ranah hukum. Sesuai dengan yang tertera "All Rights Reserved". Jika ada kesalahan penulisan, mohon dimaafkan ya! Selamat membaca 😉. Dimulai: 26/05/2025 Selesai: 07/06/2025 🖼️| 𝐂𝐨𝐯𝐞𝐫 & 𝐌𝐞𝐝𝐢𝐚 𝐋𝐚𝐢𝐧 𝐝𝐢𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐎𝐥𝐞𝐡 𝐂𝐚𝐧𝐯𝐚 🔴R16+
NOESIS  by Reisen_San
9 parts Ongoing
Setiap pagi dimulai dengan nada yang sama. Nada yang tidak asing, tapi juga tak pernah benar-benar diingat. Seperti dengung lembut yang tumbuh dari dinding, atau bisikan yang terlalu sopan untuk membangunkan siapa pun. Anak-anak terbangun perlahan. Mereka tahu kapan harus duduk, kapan harus tersenyum, dan kapan harus mengatakan "terima kasih" pada sesuatu yang tidak pernah mereka lihat. Langit tak pernah berubah. Lantai tak pernah berdebu. Hari-hari disusun rapi seperti barisan seprai yang terlipat. Tidak ada yang jatuh. Tidak ada yang hilang. Kecuali... sesuatu yang tidak pernah disebut. Di antara semua yang seragam, ada satu yang tidak persis cocok. Seorang anak perempuan yang terlalu tenang, terlalu sering diam di tengah keramaian, dan matanya-selalu mencari sesuatu yang tidak terlihat orang lain. Serene. Ia menulis hal-hal kecil di balik kertas tugas. Hal-hal yang tidak pernah diajarkan, dan tidak boleh ditanyakan. Ia mencatat kapan musik terasa sedikit lebih sendu, kapan suara langkah di lorong tidak cocok dengan jumlah kaki. Orang bilang Serene hanya anak yang suka berpikir. Anak yang tidak pernah nakal, tidak pernah melawan. Tapi mereka tidak tahu... diam itu kadang bukan berarti lupa, melainkan mengingat terlalu banyak. Dan pagi-pagi di tempat ini, yang seharusnya hangat dan tenang, perlahan mulai terdengar berbeda- bukan karena ada suara baru, tapi karena seseorang mulai benar-benar mendengarkan. *Update setiap jumat * *Aku butuh sebuah 🌟 agar mereka yang tak terlihat tidak mendekat *
You may also like
Slide 1 of 9
Jurit Malam: Benteng Gelap cover
LANGIT JINGGA (TAMAT) cover
Happy Ending cover
SIKLIK cover
Empathy (SELESAI) cover
TIREYA cover
Angkasa (Forget Me Not)  cover
Petak Umpet [REVISI] cover
NOESIS  cover

Jurit Malam: Benteng Gelap

20 parts Complete Mature

"Selamat berjalan di tengah gelap. Kami menunggumu di ujung sana." BUKU 1 JURIT MALAM. Perkemahan sudah menjadi tradisi bagi Program Studi Psikologi, sehingga ketika mereka berangkat, para mahasiswa baru tidak banyak berharap--rumor sudah menjawab banyak hal. Paling tidak, itu sebelum acara inti mendadak dibatalkan malam itu juga. Tidak ada jawaban, tidak ada informasi, dan tidak ada keterangan dari panitia. Tapi tidak ada rahasia yang mampu melawan waktu, dan di tengah kalang-kabut semua orang, nyawa mulai berjatuhan. Sekarang satu-satunya harapan mereka hanya matahari terbit. Tapi, seraya malam mulai melipat tikarnya, semakin mereka sadar bahwa jurit malam kali ini menyimpan lebih banyak rahasia lagi....