"I have all of this shit in my mind, can't you imagine that? Thinking about suicidal all of the time! I'm exhausted for being like this! Don't you?" Steve menggeleng dan menatap wajah pucat Viens yang dipenuhi air mata di pipi. Melihat betapa hancurnya Viens, membuat Steve tak tega. Ia tak mau menatap Viens hancur seperti ini. Ini membuat hatinya hancur berkeping-keping. "Viens... Do you need a hug?" Steve tak perlu jawaban Viens dan memeluknya erat. Mencoba menenangkan dengan memberikan pundaknya untuk Viens menangis. Steve tak perlu berkata panjang lebar hanya untuk memaksa Viens ikhlas, sabar, bahkan menyalahkan Viens atas apa yang terjadi. Karena Steve tahu, Viens hanya butuh telinganya. Bukan mulut penghakiman darinya. "You are worth it. Just keep breathing with me."
13 parts