"Dasar anak bodoh! Cuma dapat nilai segini? Udah bosen hidup?!" Senja hanya anak remaja biasa yang dituduh sebagai pembunuh ibunya. Kehidupannya selalu di selimuti oleh kegelapan. Dibenci oleh ayah kandungnya, diacuhkan oleh kekasihnya, dan ditinggalkan oleh sahabatnya membuat Senja sangat terpuruk. Tak pernah dalam sehari dirinya merasakan kebahagiaan. Hanya ungkapan kebencian yang diterimanya dari orang-orang yang ia harapkan kasih sayangnya. Lantas untuk apa ia hidup jika merasakan rasa sakit? Jika bisa memilih, apakah ia boleh istirahat?