Lunar mengakui satu hal : gadis itu telah jatuh cinta pada Laskar sejak duduk di bangku putih-biru. Sejak kecil, Laskar dan Lunar selalu berada dalam lingkup yang sama. Orang tua mereka berteman sangat akrab. Tapi tidak dengan Lunar dan Laskar. Sedekat apa pun jarak mereka, Lunar tahu bahwa kenyataannya Laskar sangatlah jauh. Laskar ada dalam pandangannya tetapi Laskar berada di luar jangkauannya. Lunar semakin mengerti seberapa jauh Laskar dalam jangkauannya ketika mereka sama-sama merantau ke luar kota untuk kuliah. Lalu Laskar yang mendapatkan tanggung jawab besar untuk menjaganya kala jauh dari keluarga. Lunar tahu Laskar pasti membencinya karena tanggungan itu. Namun begitu, setidaknya sekali, Lunar ingin mencoba memperjuangkan perasaannya.