Story cover for Dia yang Menginginkanku by amaliasastri
Dia yang Menginginkanku
  • WpView
    Reads 0
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 0
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 1
Complete, First published Apr 05, 2023
Malam itu, aku masih mengingatnya. Bulan purnama dengan gemerlap bintang menghiasi langit malam. Jendela kamar kubuka lebar untuk melihat indahnya malam. Angin berhembus sepoi-sepoi mengenai wajahku. Aku mengedipkan mata dua kali dengan perlahan. Tanpa sadar, aku menjatuhkan atensiku ke tanah lapang kosong yang hanya ditumbuhi rumput liar di belakang rumah. Halaman belakang rumah dan tanah kosong itu hanya dibatasi oleh pagar kayu, karena tanah itu milik orang lain. Disanalah aku melihat Dia yang berdiri tak bergerak.
All Rights Reserved
Sign up to add Dia yang Menginginkanku to your library and receive updates
or
#386mistis
Content Guidelines
You may also like
WARISAN by metamorfosis2015
24 parts Complete
" bang....lu kenapa...?" tanya daru begitu melihat gue yang menghentikan pergerakan tangan ini dari menarik tali timba, mendapati pertanyaan daru tersebut, gue kembali menggerakan tangan ini untuk menarik tali timba " kenapa sih bang..." tanya daru kembali seraya beranjak bangkit dari kursi pendek tempatnya mencuci pakaian, dan sepertinya suasana hari yang mulai beranjak gelap telah membuat daru tidak ingin untuk berlama lama lagi berada di halaman belakang " enggak tau nih...seperti ada sesuatu yang tersangkut di ember timba ini..." mendengar jawaban gue tersebut, daru menunjukan ekspresi ketidakpercayaannya, dan kini dengan perawakan tubuhnya yang besar, daru mengambil alih tali timba yang berada di dalam genggaman tangan gue lalu menariknya secara perlahan " itu apa bang......?" tanya daru, diantara pandangan matanya yang menatap ke dalam lubang sumur yang gelap ....blupppp... Entah benda apa yang telah terjatuh ke dalam air di dalam sumur hingga menimbulkan suara yang menggema, tapi yang pasti seiring dengan terdengarnya suara gema tersebut, pergerakan tangan daru yang tengah menarik tali timba terlihat semakin ringan, hingga akhirnya ketika ember yang berada di ujung tali timba mencapai bibir sumur, gue dan daru hanya bisa saling berpandangan dalam benak tanya atas apa yang sebenarnya telah terjadi " lu tadi lihat kan bang...sebenarnya yang tadi tersangkut di ember ini, benda apa ya...?" tanya daru sambil memandang ke dalam sumur Sekelumit perbincangan kecil antara gue dan daru adalah sebuah bentuk ketidaksadaran kami dalam menangkap sebuah sinyal alam yang mencoba untuk memberikan kami sebuah jawaban atas misteri yang menyelimuti tempat tinggal kami...yaa...sebuah misteri yang akhirnya memberikan kami sebuah pelajaran bahwa ada sisi lain selain sisi kebahagian yang menyelimuti dari sebuah kata warisan
You may also like
Slide 1 of 9
The Enchantress, Return of The Guardian [LOTR fanfic] cover
✔Castle Of Glass cover
ANTOLOGI CERPEN HOROR cover
DUNWICH  cover
Learning to Fall (Completed) cover
Clara Calista cover
Siluman Tak' Bernyawa cover
WARISAN cover
Di balik keindahan CURUG HORDENG cover

The Enchantress, Return of The Guardian [LOTR fanfic]

19 parts Ongoing Mature

✨ series kedua "The Enchantress" ✨ Ketika sebuah insiden tak terduga membangkitkan ingatan-ingatan yang perlahan mengaburkan batas antara ilusi dan kenyataan, Luna dipaksa menghadapi masa lalunya yang menyakitkan - mimpi buruk di masa depan dan kekacauan besar yang terjadi akibat perbuatannya. Terdesak oleh rasa bersalah yang mencekik dan kerinduan yang tak terobati, Luna bersumpah akan menemukan jalan kembali ke Middle-Earth, meski harus mempertaruhkan segalanya. Namun, apa yang dia pikir sebagai jawaban atas doanya ternyata menyimpan teka-teki yang jauh lebih gelap. Sebuah kekuatan misterius menariknya kembali, bukan ke tempat yang dia kenal, melainkan ke masa yang ingin dihindarinya. Di tengah keheningan sebuah menara tua, dikelilingi bayang-bayang yang terasa hidup, suara dingin nan menggema menyambutnya: "Selamat datang di Middle-Earth, Enchantress." Perasaan asing menyelimutinya-bukan hanya waktu yang telah berubah, tetapi juga tempat tersebut. Sosok-sosok yang seharusnya tidak mengenalnya tampak menunggu, seolah mereka telah lama merencanakan kehadirannya. Apakah ini peluang untuk memperbaiki segalanya, atau awal dari kehancuran yang lebih besar?