Story cover for Sampai Jumpa Besok by bukitdandelion
Sampai Jumpa Besok
  • WpView
    Reads 63
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 5
  • WpView
    Reads 63
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 5
Ongoing, First published Apr 05, 2023
Peradaban telah tiba pada senjausia. Sebentar lagi malam menjelang. Tak banyak manusia yang tersisa. Barangkali hanya belasan di desa yang Erlyna tinggali.

Erlyna menghabiskan harinya dengan membuka kedai teh kecil di seberang perpustakaan tua. Tidak ada nama yang tertera di tokonya. Namun, kalau mau, kau boleh menyebutnya "Kedai Erlyna" saja---atau Lullaby. 

Saat senyap mengisi malam, Erlyna memainkan lagu-lagu ciptaannya dengan kalung harmonika yang senantiasa melingkar di lehernya. Harmonikanya hanya sebesar kelingking, tapi mampu mengembuskan nada-nada sehangat pelukan. Saat akhir pekan, dengan bersepeda, bersama Luna, robot penjaga perpustakaan yang merindukan sosok ibu, Erlyna mengunjungi "Pondok Musim Semi" di hutan pinus.

Apa lagi, ya? Rasanya tidak ada.

Lagi-lagi ini hanya cerita sederhana dan biasa saja yang tidak menawarkan gejolak, membosankan, dan mungkin cocok dibaca pada malam-malam insomnia saat kau mendamba lelap. Mungkin kau akan tertidur pada kalimat ketiga, atau barangkali lebih cepat dari itu.

Semoga saja.
All Rights Reserved
Sign up to add Sampai Jumpa Besok to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Raka: Si Polos Yang Terlalu Logis  by ziwriter
41 parts Ongoing
Semua orang bilang Raka itu jenius. Tapi jenius macam apa yang bisa mendebat sistem reinkarnasi sampai kelelahan? Jadi ketika ia dipindahkan ke dunia baru yang katanya "lebih fokus pada romansa", reaksinya hanya satu: "Apakah ada penelitian yang membuktikan bahwa lebih banyak romansa meningkatkan kesejahteraan masyarakat?" Bahkan sang Sistem pun kehabisan kata. Namun keputusan logisnya untuk lahir sebagai bayi ternyata membawa perjalanan yang tidak pernah ia perhitungkan. Dunia barunya mungkin tak punya sihir, tapi di sini - perasaan adalah kekuatan utama. Dan bagi seseorang yang hanya tahu cara berpikir, memahami sesuatu yang tak bisa dijelaskan dengan logika... adalah ujian tersulit. Kadang ia tampak tenang, bahkan terlalu rasional, namun di balik caranya berbicara lurus dan datar, terselip kepolosan aneh yang membuat orang di sekitarnya tak tahu harus tertawa atau terharu. Ia mungkin tidak sadar, tapi setiap kalimat datarnya membawa kehangatan kecil yang tak ia mengerti - dan bagi orang-orang di sekitarnya, justru itulah yang membuat Raka berbeda. Dan terkadang, di sela-sela pikirannya yang sibuk menganalisis, ia masih teringat pada satu kalimat- kalimat yang tak pernah benar-benar hilang, hanya tersimpan diam di dasar hatinya. "Jangan menyesal kalau suatu hari nanti logikamu itu membuatmu kehilangan sesuatu yang berharga." Sejak saat itu, Raka mulai mempertanyakan satu hal yang tak bisa dijawab oleh logika: Apakah benar logikanya akan membuatnya kehilangan sesuatu yang berharga? Atau justru... logika itulah yang akan melindungi hal berharga itu sampai akhir? Karena terkadang, orang yang paling logis... adalah orang yang paling polos dalam hal perasaan - hanya saja mereka mencintai dengan cara yang berbeda.
Meda dan Nino by RiskaAuliyaLestari
11 parts Ongoing
Dia hanya ingin tahu kenapa mikroskop tua itu selalu menyala sendiri. Tapi saat Meda menatap ke dalam lensa, dia malah terseret ke dunia mikroskopis-dunia yang penuh keajaiban, rahasia... dan seseorang bernama Ares. Meda Lestari Fernandes hanyalah siswi biasa di SMA Lentera Nusantara-setidaknya, sampai hidupnya berubah drastis setelah kejadian aneh di laboratorium biologi. Sejak hari itu, dunia seperti membelah dua: satu yang terlihat, dan satu lagi yang perlahan terbuka melalui kilatan-kilatan sinyal misterius dari mikroskop antik milik ayahnya. Di tengah kekacauan itu, datanglah Nino-yang wujud awalnya adalah seekor burung ternyata ia bukan manusia biasa-dan keberadaannya apakah hanya sementara, ataukah sebaliknya. Hubungan mereka berkembang perlahan. Dari tatap yang tak disengaja, hingga percakapan malam yang tak ingin selesai. Tapi cinta di antara keduanya tak pernah sederhana. Karena setiap detik Meda dan Nino semakin dekat... sinyal itu justru semakin kuat. Dan jika sinyal mencapai batasnya, akan ada yang harus pergi. Ditambah dengan kehadiran Ares-seseorang yang juga berperan penting di kehidupan Meda. Menyimpan perasaan diam-diam, dan Leo-adik Ares yang jenius namun terjerat luka hati karena cinta, kisah ini mengajak pembaca menyusuri lorong-lorong rahasia, organisasi tersembunyi, dan pertarungan batin yang memeras emosi. "Meda dan Nino" adalah kisah tentang cinta yang ditakdirkan entah itu singkat atau tidak, tapi terlalu dalam untuk dilupakan. Jika kau harus memilih: mempertahankan cinta... atau menyelamatkan dunia, apa yang akan kau lakukan? "Mikroskop cuma alat? Coba deh tanya Meda-dia pernah terjebak di dunia yang bahkan ilmuwan belum tentu percaya."
Eyes That Never Looked Back I LingOrm [Bahasa Indonesia] by shazzy1612
48 parts Complete Mature
DISCLAIMER Cerita ini sepenuhnya fiksi. Tidak ada hubungannya dengan kejadian, individu, atau entitas di dunia nyata, baik yang masih hidup maupun yang telah tiada. Kesamaan apa pun hanyalah kebetulan belaka dan tidak disengaja. Ling Ling Kwong & Orm Kornnaphat, tentu saja, adalah gadis-gadis yang luar biasa dan tidak seperti karakter yang digambarkan dalam fanfiksi ini. Ingat, ini hanyalah fanfiksi! Selamat membaca! **Semua foto dikreditkan kepada pemiliknya masing-masing. Prolog Pertama kali Ling bertemu Orm, usianya enam tahun. Ia bersembunyi di balik kaki ibunya di sebuah kafe yang ramai, penuh dengan aroma kopi segar yang menyelimuti udara. Itu adalah tempat favorit orang tuanya, meski Ling sendiri jarang memperhatikannya-hingga hari itu tiba. Orm, seorang gadis kecil dengan celemek yang kebesaran, berdiri di belakang meja kasir dengan bertumpu pada ujung jari kakinya, menyusun paket gula dengan penuh konsentrasi. Ia mendongak, menatap mata Ling, lalu tersenyum lebar. "Mau bantu?" tanya Orm, sambil menyodorkan satu paket gula. Ling ragu. Ia belum pernah diajak melakukan hal yang begitu biasa sebelumnya. Tapi nada hangat dalam suara Orm terasa berbeda dari sapaan sopan yang biasa ia dengar. Sejak saat itu, Ling dan Orm tak terpisahkan. Perbedaan di antara mereka tak pernah menjadi masalah. Ling dengan gaun desainer dan mobil antar-jemputnya, sementara Orm dengan pakaian sederhana, selalu beraroma kopi dan roti panggang hangat. Mereka membangun dunia mereka sendiri di dalam kafe kecil itu, berbagi rahasia, impian, dan tawa. Tapi ada hal-hal yang tak pernah terucap. Orm tak pernah memberitahu bahwa jantungnya selalu berdegup kencang setiap kali Ling tersenyum padanya. Dan Ling? Ia tidak menyadari apa pun. Ia percaya bahwa takkan ada yang berubah di antara mereka. Hingga hari saat ia jatuh cinta pada orang lain.
You may also like
Slide 1 of 10
Heartless cover
Lantern hollow cover
The Archive Of Forgotten Realms cover
DUNWICH  cover
Raka: Si Polos Yang Terlalu Logis  cover
SELENOPHILE : RED MOONBOUND cover
Meda dan Nino cover
Dark+ Light cover
Frekuensi Kesunyian [END] cover
Eyes That Never Looked Back I LingOrm [Bahasa Indonesia] cover

Heartless

26 parts Complete

"Will you wait for me? Even for a thousand year?" - Eliezer "People come, people go. But i Will stay here, till you go home." -Aria ___________________________________ Hidup adalah sebuah misteri besar yang tak pernah kita tahu ataupun kita sangka. Sebuah pertanyaan besar, yang tidak bisa dijawab hanya dengan logika sederhana saja. Manusia tak pernah menyangka akan jadi apa hari esok. Aku tak tahu bahwa semua ini akan tejadi. Sebuah senyuman yang cerah, sesosok hangat yang sudah lama kurindukan... sepertinya semua itu hanyalah hal yang hanya bisa kuimpikan saja. Aku telah membaca banyak kisah dan dongeng mengenai 2 insang yang jatuh cinta semenjak aku kecil. Betapa bahagianya mereka pada akhir cerita, seolah tak akan ada satu hal didunia ini pun yang lebih indah dari kisah mereka. Semua itu indah. Menimbulkan fantasi dan ilusi dalam diriku, membuatku telah percaya pada sebuah hal yang tidak se-sederhana itu. Mereka tidak memberitahuku. Semua cerita dongeng bahagia tersebut tidak memberitahuku bahwa... Ada harga mahal yang harus dibayar oleh si cantik untuk mencintai sang buruk rupa